Deco Clay Art School Surabaya Jadikan Workshop untuk Merangkul Remaja dan Anak-Anak di Kota Surabaya
Rahel Wahjuni Sutjipto, owner Deco Clay Art School Surabaya mengaku jadikan workshop Deco Clay Art sebagai upaya untuk merangkul para remaja dan anak.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rahel Wahjuni Sutjipto, owner Deco Clay Art School Surabaya mengaku jadikan workshop Deco Clay Art sebagai upaya untuk merangkul para remaja dan anak-anak yang tertarik pada Deco Clay Art.
"Kalau kurikulum Deco Clay Art School Surabaya kan sebenarnya untuk dewasa. Tapi kami juga mengadakan beberapa workshop untuk pengenalan Deco Clay Art ke remaja dan anak-anak" ujarnya.
Berbeda dari kurikulum Chuelly's Handmade Studio, nama Deco Clay Art School Surabaya yang didirikan Rahel, workshop yang diadakan lebih fokus pada materi pembuatan aksesoris.

Workshop Deco Clay Art School Surabaya yang sudah pernah dibuatnya adalah membuat bando bunga, kegiatan tersebut dikhususkan untuk anak-anak.
Agenda terdekat Chuelly's Handmade Studio adalah workshop membuat aksesoris anting, bertempat di Kudos Café Surabaya pada 30 Maret 2019 mendatang.
• Chuellys Handmade Studio, Sekolah Deco Clay Art Bersertifikat Jepang dan Bebas, Ada di Surabaya Lho
"Kami pun ada sertifikat untuk setiap workshop yang kami adakan. Sama seperti saat belajar di kelas, alat dan bahan juga selalu kami siapkan lengkap saat workshop," papar Rahel.
Rahel pun mengungkapkan, Chuelly's Handmade Studio kedepannya akan membuat lebih banyak kegiatan workshop Deco Clay Art, melihat adanya respon positif masyarakat terhadap adanya Deco Clay Art.
Dengan memperbanyak workshop, Rahel berusaha untuk memfasilitasi keinginan belajar Deco Clay Art yang beragam dari masyarakat tanpa harus langsung mengikuti kurikulum. Khususnya bagi remaja atau anak-anak.
"Kan ada, orang yang kaget kalau belajar Deco Clay Art harus langsung ikut kurikulum. Nah adanya workshop ini sebagai sarana belajar Deco Clay Art yang simple, biar orang mengenal, mencoba dulu. Apalagi untuk anak-anak atau remaja yang tertarik tapi masih ingin coba-coba dulu. Nanti kalau mau serius, baru bisa ikut kurikulum," tutur Deco Clay Artist asal Surabaya itu.
• Mengikuti Passion, Rahel Wahjuni Sutjipto Pilih Jadi Deco Clay Artist Ketimbang Dokter Gigi
Bedanya, jelas Rahel, materi yang diajarkan dalam kurikulum di Deco Clay Art School Surabaya, tentu lebih dalam dibanding dengan yang diajarkan Rahel saat workshop. Salah satunya adalah mengenai komposisi warna.
"Kalau di workshop kan kita cuma membuat satu project saja. Otomatis materinya pun terbatas, beda dengan kurikulum di sekolah," ungkap Rahel.
Menurutnya, komposisi warna merupakan salah satu hal terpenting dan sedikit perlu diperhatikan dalam pembuatan Deco Clay Art. Selebihnya, hanya perlu ketelatenan.