Petugas Satpol PP Tertibkan PKL di Jalan Upa Jiwa, Pedagang Inisiatif Bongkar Sendiri Lapaknya
Puluhan Petugas Satpol PP Kecamatan Wonokromo lakukan penertiban PKL dan pemulung di Jalan Upa Jiwa, Ngagel, Wonokromo, Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan Petugas Satpol PP Kecamatan Wonokromo lakukan penertiban PKL dan pemulung di Jalan Upa Jiwa, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Selasa (26/3/2019).
Penertiban itu bertujuan untuk menjaga kondusifitas kawasan di sisi timur area Marvel City Surabaya agar terhindar dari PKL dan para pemulung.
Kasitrantip Kecamatan Wonokromo Sri Indra Mulyono (49) mengungkapkan, kawasan di sepanjang jalan tersebut dikenal kumuh.
Tak jarang, di kanan-kiri bahu Jalan Upa Jiwa, disulap oleh para pemulung barang bekas sebagai tempat penyimpanan kardus, plastik, botol bekas, bahkan kasur bekas.
• Sejoli Lakukan Perbuatan Senonoh di Alun-alun Lamongan Dini Hari, Diciduk Satpol PP
• Rayakan Ulang Tahun Bersama, Satpol PP, Linmas dan Damkar Kota Malang Gelar Tasyakuran
"Di kawasan itu terkenal sejak lama banyak tumpukan sampah dan tempat menumpu hasil barang yang diperoleh pemulung," ungkapnya saat ditemui TribunJatim.com di Kantor Kelurahan Ngagel, Surabaya.
Sri Indra mengaku, bukan kali ini saja melakukan penertiban.
Sejak awal menjabat sebagai Keamanan dan Ketertiban Umum Masyarakat Kecamatan Wonokromo setahun lalu, pihaknya sudah gencar menggalakkan penertiban.
Selain masalah banyaknya tumpukan barang bekas milik para pemulung, lanjut Sri Indra, problem lain yang pihaknya sedang hadapi adalah berjubelnya para PKL Makanan Minuman yang mendirikan bangunan semi permanen di atas beton saluran air di bahu Jalan Upa Jiwa.
• Terlambat Tiga Kali dan Tidak Diizinkan Masuk Sekolah, Siswa di Surabaya diciduk Satpol PP
Pihaknya berkali-kali berkoordinasi dengan Satpol PP Pusat untuk melakukan penertiban terhadap para PKL.
"Kami sudah sosialisasikan ke pedagang sejak lama, kami bahkan sudah surati mereka 2 kali," katanya.
Penertiban yang dilakukan personelnya yang berjumlah 36 anggota hingga siang tadi, berlangsung kondusif.
Para PKL, ungkap Sri Indra, berinisiatif membongkar sendiri lapak dagangannya.
"Tadi tidak ada yang kami sita alat peraga mereka (barang dagangan, red), kami bahkan bantu mereka bongkar lapaknya," ungkapnya.
Setelah jalan sepanjang 300 meter itu bebas dari PKL dan tidak ada lagi pemandangan kumuh tumpukan sampah di bahu jalan, beberapa personelnya akan tetap secara rutin melakukan kontrol kawasan tersebut setiap harinya.
"Kami akan tetap lakukan operasi keliling, agar para PKL gak buat bangunan lapak semi permanen," tandasnya.