Rumah Politik Jatim
Bantah Mangkir dari Panggilan KPK Terkait Kasus Romahurmuzy, Musyafak Noer Katakan Sudah Diperiksa
Musyafak Noer membantah disebut mangkir dari panggilan KPK terkait kasus suap di lembaga Kemenag Jatim yang melibatkan Romahurmuzy.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, Musyafak Noer membantah disebut mangkir dari panggilan KPK terkait kasus suap di lembaga Kemenag Jatim yang melibatkan mantan Ketum PPP Romahurmuzy alias Gus Romi.
Ia mengaku, dirinya telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Jatim pada Kamis (28/3/2019) siang kemarin.
Selama pemeriksaan yang berlangsung beberapa jam itu, lanjut Musyafak, dirinya dicecar lima pertanyaan oleh penyidik.
"Bukan di Jakarta, tapi di Polda Jatim, kemarin siang. Pertanyaan ya seputar lingkup dengan yang bersangkutan (Gus Romi, red)," katanya pada awakmedia, usai hadiri konsolidasi kader PPP se-Jatim di Kantor DPD PPP Jatim Jalan Raya Kendangsari No.36, Kendangsari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jumat (29/3/2019).
• Plt Ketua Umum PPP Akui Penangkapan Romahurmuzy Berpengaruh: Kami Recovery dan Terapkan Mitigasinya
• Konsolidasi Kader dan Caleg PPP di Jatim, Suharso Monoarfa Berharap Bisa Tambah Kursi PPP di DPR RI
Pemeriksaan itu dinilai Musyafak sangat wajar, mengingat insiden tertangkap tanggannya ketiga terduga pelaku terjadi di Kota Surabaya.
"Kejadiannya kan di Jatim, ya wajarlah kalau pihak Polda Jatim yang periksa," katanya.
Meskipun beberapa hari sebelum Romi tertangkap, dirinya diketahui turut bersama Romi menghadiri acara undangan konsolidasi Partai PPP beberapa kota di Jatim. Secara tegas Musyafak mengatakan, tidak ada sangkutpaut apa-apa.
"Selasa, rabu, Kamis itu kan emang ada undangan. Ya sebagai ketua di Jatim ya saya ikut dampingi beliau," tegasnya.
Ia juga membantah bila disebut-sebut sebagai orang yang mempertemukan Haris Hasanuddin Kepala Kemenag Jatim dan Gus Romi di Hotel Bumi Surabaya Jalan Basuki Rahmad, Surabaya, Jumat (15/3/2019) lalu.
"Tidak itu tidak benar," jawabnya singkat.