Rumah Politik Jatim
Caleg DPRD Pasuruan ini Pacu Mesin Politik Untuk Dapatkan Banyak Suara
Menjelang pencoblosan, calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pasuruan Dapil I, (Bangil - Beji - Gempol), Wahyu Budi Priyanto bertemu dengan relawa
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Menjelang pencoblosan, calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pasuruan Dapil I, (Bangil - Beji - Gempol), Wahyu Budi Priyanto bertemu dengan relawannya dan para pekerja industri di Beji, Kabupaten Pasuruan, Minggu (31/3/2019) siang.
Wahyu, sapaan akrab Caleg dari Partai Golkar ini memaksimalkan pertemuan ini untuk konsolidasi dan tatap muka bersama relawan dan para pekerja industri di Kabupaten Pasuruan.
"Persiapan menjelang pencoblosan. Kalau ini bukan hanya sekadar memanasi mesin politik, tapi sudah jalan dan siap memacu gas untuk meraih banyak suara dalam kontestasi politik nanti," kata Wahyu kepada Surya.
Wahyu menyampaikan, dalam kesempatan ini, ia banyak menyerap aspirasi dari pekerja industri. Nah, sebagian aspirasi itu sudah menjadi catatan yang akan direalisasikan saat dipercaya dan diberi amanah menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
Ia mengaku, tidak merasa grogi atau nervous menjelang pencoblosan. Bagi dia, perasaannya saat ini masih datar - datar saja. Tapi, kata dia tetap optimiai, yakin dan berusaha semaksimal mungkin.
"Kontestasi politik itu adalah sebuah pesta demokrasi, jadi, dijalani prosesnya, dinikmati, dan disyukuri apapun hasilnya nanti," jelasnya kepada Tribunjatim.com.
• Seorang Gadis Remaja Dihantam Kereta Api di Krian Sidoarjo
• Menristekdikti: Saya Tak Ada Niat Kampanye di Malang
• Bandar Narkoba Dibekuk di Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Dijelaskan dia, program prioritasnya adalah pemberdayaan UMKM. Ia memiliki misi memajukan UMKM di Kabupaten Pasurun. Jika ditakdirkan duduk di kursi dewan, ia berusaha semaksimal mungkin memberdayakan UMKM.
Politisi asal Partai Golkar ini menilai, pemberdayaan UMKM ini merupakan bentuk tegas dalam menyikapi situasi dan kondisi ketenagakerjaan, dimana angkatan kerja setiap tahun bertambah dan tidak seimbang dengan terciptanya lapangan kerja.
Terutama, kata dia, dengan munculnya, fenomena banyak industri padat karya yang tutup ataupun relokasi dari Pasuruan ke daerah lain. Hal itu terjadi karena semakin tingginya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di Pasuruan.
Padahal, industri padat karya ini yang mampu menyerap tenaga kerja dalam kapasitas besar. Maka salah satu solusi untuk menyerap angkatan kerja adalah dengan pemberdayaan UMKM,
"Pemberdayaan UMKM akan menciptakan lapangan kerja sendiri, dengan memaksimalkan kegiatan positif yang mengarah pada kemandirian baik secara pekerjaan maupun finansial," kata Wahyu. (lih/Tribunjatim.com)