Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kedua Pengantin dari Lamongan Ini Menikah Pakai Seragam Silat Tiga Serangkai, Saat Akad dan Resepsi

Kedua Pengantin dari Lamongan Ini Menikah Pakai Seragam Silat Tiga Serangkai, Saat Akad dan Resepsi Nikah Digelar.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
SURYA/HANIF MANSHURI
Prosesi akad nikah dan sejumlah pengiring saat resepsi digelar di lamongan, Senin (01/04/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Prosesi pernikahan ada saja ragamnya.

Namun pada pokoknya pasangan mempelai ingin mengukir kenangan yang tak ingin dilupakannya, dan dikenang sepanjang hidup.

Setidaknya itu dilakukan pasangan suami istri asal Lamongan, Senin (01/04/2019).

Kasus Dugaan Penganiayaan, Pemain Timnas U-22 Saddil Ramdani Jalani Sidang Perdana di PN Lamongan

Silaturahim Mabes Polri di Lamongan, Baru Tahun ini Puluhan Eks Napi Teroris di YLP Mau Ikut Pemilu

Ya, saat digelar resepsi, kedua pengantin ini mengenakan seragam perguruan silat kebanggaan mereka.

Pasangan suami istri asal Desa Sambopinggir, Kecamatan Karangbinangun yaitu, Sujiono dan Asmaul Husna menggelar akad nikah dengan berpakaian seragam perguruan silat berwarna kuning keemasan.

Ada 476 Siswa di Lamongan Diterima PTN Lewat SNMPTN, Kualitas Pendidikan Hanya Kalah dengan Surabaya

"Pakaian ini seragam perguruan silat Tiga Serangkai," kata Sujiono kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com), Senin 1/4/2019).

Menurut Sujiono, pakaian silat tidak hanya dipakai saat resepsi pernikahan, namuan ketika melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Karangbinangun juga mengenakan pakaian itu.

"Seragam silat Tiga Serangkai ini bukti kecintaan kami pada perguruan silat Tiga Serangkai," katanya.

Pasangan ini sama-sama anggota perguruan silat Tiga Serangkai.

Ide dua pengantin ini juga direspon teman - temannya sesama seperguruan.

Tamu pengiring seperguruan datang juga mengenakan seragam silat kebesaran mereka.

Sedang ketika seserahan mas kawin. Sujiono menyerahkan mas kawin uang sebesar Rp 370 ribu. "Angka mas kawin itu ada maknanya," katanya.

Menurut Sujiono, filosofisnya adalah, Tiga ratus tujuh puluh ribu itu bermakna dua ungkapan yang maksudnya adalaf doa, yaitu 3 kali bacaan surat Yassin dan 70 kali bacaan Ayat Kursi.

"Semoga menjadi doa yang mustajabah," kata Sujiono.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved