Rumah Politik Jatim
Potensi Politik Uang di Kota Malang Capai Segini, Bawaslu Akan Petakan Titik Kerawanan di TPS
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang mengatakan tingkat kerawanan potensi politik uang di Kota Malang mencapai 20 persen.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang mengatakan tingkat kerawanan potensi politik uang di Kota Malang mencapai 20 persen.
Ketua Bawaslu Kota Malang Alim Mustofa mengungkapkan, pihaknya telah mendapat instruksi Bawaslu Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemetaan kerawanan politik uang.
"Jadi mapping ini dikhususkan untuk meminta informasi terkait perspektif politik uang pada masyarakat," ujar Alim, Rabu (3/4/2019).
Data angka 20 persen itu didapat Bawslu berdasarkan survey yang dilakukan di lapangan.
• Ada 13 Kecamatan di Kabupaten Malang yang Diduga Rawan Politik Uang, Bawaslu Beri Atensi Pengawasan
• Pengakuan Millendaru Tinggal Serumah bareng Pria Asing 3 Bulan, Hotman Kaget Lihat Gaya Pacarannya
Menurutnya, di Kota Malang sudah diperoleh data tersebut.
"Ketika responden ditanya soal politik uang, ada kisaran 17 sampai 20 persen masih potensial terjadi di Kota Malang," paparnya.
Alim menyebut, kerawanan tersebut tidak terkonsentrasi di wilayah tertentu.
Melainkan merata di semua kecamatan di Kota Malang.
Dalam pemetaan itu, Bawaslu juga mencari informasi tentang waktu hingga lokasi pemberian uang sogokan untuk memilih itu.
Terjadinya diprediksi kuat saat masa kampanye.
"Jadi dari 344 responden, sebarannya mulai berlatar belakang pendidikan SD sampai pascasarjana dan dari berbagai profesi," urainya.
Temuan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Bawaslu RI dan Provinsi.
• Kisah Pramugari Cantik Gemetaran Saat Soekarno Nyatakan Cinta, Ajukan 1 Syarat Ketika Beri Jawaban!
• VIRAL Video Syahrini Pesta bareng Ayu Dewi, Sahabat Luna Maya Disebut Saksi Hidup Kebohongan Inces
Setelah itu, pihaknya juga akan diminta memetakan titik kerawanan TPS (tempat pemungutan suara).
"Semua TPS akan kami potret potensi kerawanannya. Pertama soal politik uang, kedua kekerasan terhadap penyelenggara, intimidasi pada pemilih dan lain-lain," terangnya.
Berdasarkan hasil tersebut, akan menjadi bahan isian lembar kerja Bawaslu untuk dijadikan fokus pengawasan.
Dia juga mengajak semua pihak agar mau menjadi pemantau pemilu.
Sehingga, potensi kerawanan politik uang bisa semakin ditekan. (Surya/Benni Indo)