Banyak Pelajar dan Mahasiswa Kecewa Tak Bisa Urus Surat Pemindahan Pemilih Pemilu 2019 di Surabaya
Perpanjangan pengurusan surat surat perpindahan memilih Pemilu 2019 atau A5 tersisa dua hari lagi. Yakni hingga Rabu (10/4/2019).
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perpanjangan pengurusan surat pemindahan pemilih Pemilu 2019 atau A5 tersisa dua hari lagi, namun masih banyak kekecewaan terutama dari mahasiswa yang mengurus surat tersebut.
Hal itu dirasakan Vina yang sedang mengurus formulir A5 namun dirinya mengaku kecewa lantaran tidak bisa mengurus karena tidak memenuhi syarat.
Warga Jayapura Papua ini akan mengurus formulir A5, lantaran tidak bisa pulang ke Papua dengan alasan masih mengikuti kursus Bahasa Mandarin disebuah lembaga kursus Surabaya.
• KPU Kota Surabaya Dipenuhi Perantau yang Ingin Memindahkan Tempat Pemilihan untuk Pemilu 2019
• Gunakan Hak Pilih Pemilu 2019, Ratusan Warga Rela Antre di KPU Surabaya Urus Formulir A5
• Hendak Nonton Final Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Bonek Jember Ini Jatuh dari Truk dan Tewas
"Saya di sini kursus, anggota kursus kita tidak punya surat keterangan dari tempat kursus tapi kami buat sendiri sebagai orang dari daerah mau memilih di Surabaya," kata Vina di KPU Kota Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Namun, setelah membawa persyaratan dirinya ditolak lantaran tidak sesuai persyaratan pengurusan seperti narapidana, sakit dan bencana alam.
"Yang saya tahu terakhir 17 Maret itu pelajar, mahasiswa tapi saya belum sempat daftar dan tau perpanjangan ini untuk umum jadi saya daftar. Tetapi mereka (petugas) bilang ini khusus syarat sesuai keputusan MK," jelasnya.
"Kecewa sih, kan kalau tidak memilih kan golput. Kalau saya golput kan sayang," tegasnya.
Kekecewaan yang sama juga dirasakan Achmad Ghiffari (18) yang sedang mengurus surat A5 namun harus kembali dengan tangan kosong.
Pria yang sedang mengikuti kursus untuk persiapan SBMPTN di Surabaya ini menyayangkan syarat perpanjangan dari putusan MK yang tidak menyeluruh untuk umum.
Ghiffari juga menyarankan pengurusan surat A5 bisa lebih disosialisasikan di sekolah maupun kampus.
"Saya pengen nyoblos karena pengalaman pertama tapi belum bisa. Kalau sosialisasi sudah bagus tapi mungkin lebih adil lagi syaratnya, pelajar mahasiswa masih membutuhkan waktu ngurus A5. Kalau bilang siapa suruh ga ngurus kemarin tapi kan butuh waktu juga. Saya juga kalau harus balik tiket mahal dan pulang pergi. Daripada pulang berjuta-juta," kata pelajar asal Ternate ini.