Sambut Paskah Bersama 50 Kelinci Imut, Pakuwon Trade Center Serukan 7 Komitmen Mengadopsi Kelinci
Menyambut paskah 2019, Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat menggelar Bunny Land mulai 5 April hingga Hari H Paskah nanti, yakni pada 21 April 20
Penulis: Hefty Suud | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menyambut paskah 2019, Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat menggelar Bunny Land mulai 5 April hingga Hari H Paskah nanti, yakni pada 21 April 2019.
Dalam Bunny Land, puluhan kelinci dengan beragam jenis diletakkan dalam playground berukuran 3 meter x 3 meter.
MS Hadi Arsa, Event Coordinator PTC mengatakan, dalam acara itu pihaknya bekerja sama dengan Pradika Rabbit Pet Shop, Vet, & Care Surabaya.
Dwiskha Satya Pradika, salah satu Owner Pradika Rabbit mengatakan, selain untuk menyambut paskah, Bunny Land juga ingin menyuarakan cara merawat kelinci dengan benar.
(Sambut Paskah 2019, Pakuwon Trade Center Hadirkan 50 Kelinci Imut di Bunny Land)
(Mengintip Lomba Kerapan Kelinci Pamekasan, Tradisi Baru Warga Desa Bulay Tiap Pekan)
"Ada satu lagi yang tak kalah penting adalah tujuh hal pertama yang harus diketahui dan menjadi komitmen seseorang sebelum memutuskan mengadopsi atau merawat kelinci di rumah," imbuh Drh Nimas Ayu Pertiwi, M. Vet yang juga owner Pradika Rabbit.
Dijelaskan Drh Nimas, pertama yaitu komitmen seseorang untuk merawat kelincinya selama 10 tahun.
Sebab, secara umum, waktu tersebut merupakan maksimalnya kelinci dapat bertahan hidup.
Kedua, persetujuan dari orang-orang sekitar, terutama penghuni rumah.
Adanya penerimaan dari orang lain yang berada di lingkungan terdekat pengadopsi (rumah) akan memberikan kenyamanan bagi pengadopsi dan kelincinya selama proses pemeliharaan.
Tiga, mempersiapkan kandang atau rumah bagi kelinci.
Karena kelinci tidak memiliki bagian telapak yang tebal, maka sebaiknya siapkan alas berupa serbuk kayu atau karpet di kandang atau area bermainnya, supaya kakinya tidak mudah lecet.
(Arumi Bachsin Ajak Umat Nasrani Merenung dan Refleksikan Perayaan Paskah)
Selanjutnya, menyisihkan biaya untuk kesejahteraan hidupnya.
Kata Drh Nimas, sama seperti manusia, kelinci juga harus terbebas dari rasa lapar, haus, rasa takut, sakit, ketidaknyamanan, termasuk mengekspresikan perilaku alaminya.
"Tentu, kesejahteraan kelinci adalah tanggung jawab pengadopsi atau pemiliknya. Jangan cuma sekadar beli lalu diterlantarkan," tutur Drh Nimas.