Pamer Tandu Sudirman, Plt Bupati Trenggalek Mendoakan Peserta Latsitarda Jadi Panglima
Pelaksanaan Latihan Integrasi taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXIX di Kabupaten Trenggalek, Jumat (12/4/2019).
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pelaksanaan Latihan Integrasi taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XXXIX di Kabupaten Trenggalek, Jumat (12/4/2019).
Para taruna ketiga angkatan dan Polri serta praja IPDN yang terlibat sempat diterima di Pendopo Kabupaten Trenggalek.
Mereka sempat mendapat jamuan makan siang, dengan cara kembul (makan bersama di satu wadah).
Plt Bupati Trenggalek, M Nur Arifin mengatakan, 270 peserta Latsitarda dilepas dan meninggalkan Trenggalek.
Besok, Sabtu (13/4/2019) mereka akan dilepas di Markas TNI AL di Bumimoro Surabaya.
Selanjutnya Senin pagi para peserta akan dilepas oleh Gubernur Jawa Timur dari Grahadi Surabaya.
"Semua kegiatan sudah selesai dilaksanakan, dan kini saatnya berpisah," ujar Gus Ipin, panggilan akrabnya kepada Tribunjatim.com.
Seluruh sasaran fisik Latsitarda sudah dikerjalan 100 persen.
• Ratusan Taruna dan Praja Melaksanakan Lasitarda di Trenggalek
• Penyidik Temukan Abu Sisa Pembakaran di Rumah AS di Blitar
• 4 Alasan Menikmati Libur Imlek Bersama Pasangan di Surabaya
Gus Ipin yang mengaku sudah memeriksa semua proyek, mengaku merasa puas.
"Semuanya dikerjakan dengan kualitas yang bagus, dan sudah difungsikan masyarakat," lanjut Gus Ipin.
Dalam kesempatan pelepasan, Gus Ipin memamerkan tandu Panglima Besar Sudirman yang disimpan di Pendopo.
Ia berkisah, dulunya Trenggalek adalah jalur gerilya Sudirman.
Sang Panglima Besar menginjakkan kaki di Trenggalek, dan bergerilya di wilayah ini.
Karena itu Gus Ipin mendoakan, supaya para peserta Latsitarda Nusantara XXXIX juga menjadi panglima besar, seperti Sudirman.
"Dulu ada panglima besar yang menginjakkan kakinya di Trenggalek. Semoga kalian kelak juaga menjadi panglima-panglima," ucap Gus Ipin.
Para peserta Latsitarda Nusantara XXXIX di Trenggalek, dibagi dalam empat satuan setingkat kompi (SSK).
Mereka dikirim ke empat lokasi berbeda, masing-masing di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari, Desa Ngadimulto KecamatanKampak, serta Desa Botoputih dan Desa Masaran di Kecamatan Kampak. (David Yohanes/TribunJatim.com).