Guru Besar Unitomo Sebut Hasil Quick Count Banyak Dimanfaatkan untuk Menciptakan Opini Publik

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Prof Sam Abede Pareno mengatakan, hakekat politik adalah perebutan kekuasaan.

Atas dasar itu, para pelaku politik bisa menggunakan segala cara untuk memperoleh kekuasaan.

Satu di antaranya, ungkap Sam, para pelaku politik berupaya menciptakan opini publik memanfaatkan lansiran data hasil quick count.

"Ada suatu teori yang menyatakan kalau ada berita yang sengaja diberitakan secara masif terus-terusan maka akan terbentuk opini," katanya pada TribunJatim.com, Kamis (18/4/2018).

• Isu Penarikan Partai Demokrat dari BPN Prabowo-Sandiaga, SBY Sebut Tak Boleh Menentang Konstitusi

  • Beda Drastis Gerak-gerik Prabowo & Sandiaga Uno Saat Deklarasi, Mengapa Sang Cawapres Hanya Terdiam?

Bagi Sam, upaya semacam itu masih terbilang sah dalam dinamika politik.

Siasat politik semacam itu, bukan hanya akan berdampak buruk bagi para pelaku politik lainnya yang turut dalam kontestasi  kekuasaan yang tengah diperebutkan.

• Sam Abede Pareno Komentari Klaim Kemenangan 2 Kubu Pilpres 2019, Sebut Perang Opini dan Tidak Resmi

• Sam Abede Pareno Sebut 2 Capres Tampil dengan Baik Saat Debat, Guru Besar Ini Soroti Sikap Petahana

"Jikalau kubu yang kalah menuntut pemberitaan tersebut, maka publik cenderung tidak percaya," lanjutnya.

Namun berdampak pula pada masyarakat.

"Yang mudah terpengaruh dengan opini building itu adalah masyarakat yang berpendidikan rendah," katanya.

Sam menambahkan, di era post-truth saat ini, siasat politik semacam itu akan semakin masif.

"Karena pembentukan opini melalui media massa itu dampaknya sangat signifikan," celetuknya.

"Apalagi di era post-truth macam ini," tandasnya.

• Jokowi vs Prabowo Saling Kejar di Jatim, REAL COUNT TERKINI KPU Pilpres 2019, Siapa Unggul di Jatim?

• Hasil Quick Count Pilpres 2019 Terupdate dari 10 Lembaga Survei, Jokowi vs Prabowo Siapa Unggul?