Remaja 14 Tahun Ini Sudah Dua Kali Satroni Rumah Gurunya Curi Laptop, Diciduk Polisi Saat Main Game
Remaja 14 Tahun Ini Sudah Dua Kali Satroni Rumah Gurunya Curi Laptop di Blitar, Diciduk Polisi Saat Main Game.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Apa yang dilakukan ER (14) pelajar kelas 2 sebuah sekolah SMP Negeri di Kabupaten Blitar ini sungguh tak mencerminkan seorang pelajar.
Betapa tidak, meski usianya masih di bawah umur, namun remaja asal Lingkungan Kebonsari, Kelurahan/Kecamatan Garum ini sudah berani menyatroni rumah gurunya.
Malah, bukan sekali, namun ia sudah dua kali dan keduanya sama-sama mengembat laptop.
• Ribuan Siswa dari 24 Sekolah SMP di Blitar Lakukan UNBK, 5 Sekolah Masih Numpang di Sekolah Lain
• Dikira Tidur, Ternyata Pria Tanpa Identitas di Blitar Ini Meninggal
• Polisi Bersenjata Lengkap Jaga Proses Rekapitulasi di Tingkat Kecamatan di Kota Blitar
• Ditinggal Ayahnya ke Kamar Mandi, Bocah 8 Tahun Ini Tewas Tenggelam di Kolam Renang di Blitar
Tak terima rumahnya jadi langganan aksi kejahatan muridnya sendiri, M Qomari (48), yang tak lain tetangga pelaku sendiri, melaporkan kasus itu ke Polsek Garum.
Buntutnya, pelaku ditangkap di rumahnya, Sabtu (20/4) malam kemarin, dengan barang bukti satu buah laptop merek Asus.
"Pelaku belum sempat menjual barang curiannya itu. Dan, ia, kami tangkap di rumahnya saat main game," kata Iptu Burhanudin, Kasubag Humas Polres Blitar, Minggu (21/4).
Menurutnya, pencurian sendiri terjadi pada Rabu (10/4) pagi atau saat rumah korban kosong karena ditinggal mengajar. Sementara, pelaku lagi membolos.
Tahu rumah gurunya kosong, pelaku beraksi. Modusnya, ia datang ke rumah korban, dengan berjalan kaki karena rumahnya hanya berselisih beberapa rumah warga lainnya.
Untuk bisa masuk rumah korban, pelaku harus memanjat pohon Mangga, yang ada di samping rumah korban. Selanjutnya, pelaku melompat pagar dan turun tepat di samping jendela.
"Setelah turun, pelaku mencongkel jendela yang ada di samping rumah korban, untuk dipakai masuk ke dalam rumah korban," paparnya.
Berhasil masuk ke dalam rumah korban, pelaku tak bingung mencari barang yang diincarnya. Ia langsung menuju ke kamar korban, yang pintu kamarnya tak terkunci, dan mengembat laptop.
Selanjutnya, pelaku kabur melalui jendela yang dipakai masuk tadi.
"Saat itu, rumah korban kosong, termasuk istrinya juga mengajar, dan anaknya juga tak ada di rumah," ungkapnya.
Kasus itu baru diketahui setelah korban pulang dari mengajar. Melihat laptopnya tak ada, korban kaget dan sempat mencarinya.
Setelah dicari dan tak ditemukan, korban baru sadar kalau ada tamu tak diundang masuk ke dalam rumahnya.