Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2019

Kasus Petugas PPK dan KPPS Tumbang Saat Jaga TPS, Dinkes Surabaya Beri Penjelasan Penyebabnya Ini

Banyak kasus petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan petugas keamanan Pemilu 2019 meninggal.

SURYA/DANENDRA KUSUMA
salah satu warga binaan Lapas Klas IIB Mojokerto tengah memasukkan surat suara ke kotak suara, Rabu (17/4/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak kasus petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan petugas kemanan Pemilu 2019 meninggal dunia.

Kasus ini juga terjadi di Surabaya, tercatat hingga kini sudah ada 4 orang meninggal dunia.

Empat orang di antaranya adalah Tomi (anggota KPPS TPS 019, Kelurahan Pacar Keling, rumah duka Jalan Karanggayam Teratai No 24), Sunaryo (ketua KPPS TPS 13 Kapas Madya Baru di Rumah Duka Jl Kapas Madya Barat 9/38), Badrul Munir anggota KPPS warga Kedungbaruk, Rungkut, dan ada satu anggota linmas keluraham Hariono menjaga TPS Kandangan Benowo.

KPU Pamekasan Sebut Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 di PPK Baru Rampung 2 Kecamatan

Rekapitulasi Suara Pemilu Tingkat Kecamatan di Kota Malang Capai 60 Persen, KPU Target Mei Selesai

Atas fenomena ini Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengecek kesehatan seluruh petugas PPK dan KPPS yang bertugas.

drg. Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Surabaya menjelaskan sampai dengan hari ini petugas PPK dan KPPS yg diperiksa sejumlah 947 orang. Rinciannya sebagai berikut :

- Myalgia (nyeri otot) 369 orang
- Hypertensi 176 orang
- ISPA 65 orang
- Chepalgia 23 orang
- DM 5 orang
- Febris 2 orang
- Gastritis 5 orang
- Lain-lain 302 orang

Menurut keterangan data, sebagian besar diagnosanya adalah myalgia, di mana kemungkinan dikarenakan kelelahan.

Diagnosa kedua terbanyak adalah hipertensi, di mana kemungkinan mereka sudah mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya atau juga karena terlalu lelah dan kurang tidur.

"Pemeriksaan ini kami lakukan dengan m 63 tim medis dari dokter dan perawat. Semua KPPS dan PPK di kecamatan kita priksa, itu udah beberapa hari yang lalu perintahnya Ibu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini). Kemudian memang rata-raya banyak yang kecapekan, sehingga tensinya agak tinggi, intinya itu, jadi rata2 tensi tinggi. Mungkin capek, stres ada yang hitung ulang," terang Febi, panggilan akrabnya, Kamis (25/4/2019) melalui telepon.

Dua Petugas KPPS dan Satu Linmas Tumbang saat Pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Blitar

Bertugas 27 Jam Hitung Suara, Ketua KPPS Surabaya Sempat Muntah, Meninggal Usai Dirawat di RS 4 Hari

Febi melanjutkan, pemeriksaan dilakukan oleh minimal dua dokter dan tiga perawat untuk satu kecamatan, namun ada juga kecamatan yang didatangi lebih dari lima tim medis.

"Sebenarnya mereka (tim medis) hadir dari awal. Tapi setelah ada perpanjangan itu tadi, pemeriksaannya dilakukan hampir setiap hari karena banyak yang lelah. Kalau jam (pemeriksaan) kita koordinasikan sama kecamatan, sama ketua KPPS, kita mnegikuti mereka," tambah Febi.

Hingga saat ini tidak ada petugas PPK atau petugas KPPS yang dirawat di RS Soewandi.

Mereka yang sempat dirawat karena kelelahan sudah kembali pulang semua. (Surya/Pipit Maulidiya)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved