Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Aksi Vandalisme di Jembatan Kahuripan, Wali Kota Sutiaji: Yang Buat Malang Tercoreng Harus Diperangi

Aksi Vandalisme di Jembatan Kahuripan, Wali Kota Sutiaji: Yang Buat Malang Tercoreng Harus Diperangi Bersama.

Penulis: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Aksi Bersih-bersih Vandalisme di Gereja Katolik Gembala Baik Kota Batu yang diikuti oleh lintas agama pada Sabtu (16/12/2017) 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji menyesali adanya orang yang melakukan vandalisme di Jembatan Kahuripan yang merupakan situs cagar budaya.

Hal itu dikatakan Sutiaji saat berada di Balaikota Malang, Kamis (2/5/2019).

"Ya saya menyesali. Itu amat sangat tidak mendukung Malang sebagai kota heritage," ujar Sutiaji, Kamis (2/5/2019).

Jembatan Cagar Budaya Khuripan Kota Malang Dicoret Sekelompok Pemuda

Dinas Perdagangan Kota Malang Bakal Bikin Pasar Ramadan di Stadion Gajayana, Catat Jadwalnya

Rekapitulasi Suara 5 Kecamatan di Kabupaten Malang Ini Belum Tuntas, Karena Banyaknya TPS

Kata Sutiaji, aksi vandalisme tidak boleh dilakukan di Kota Malang. Tidak hanya di tempat cagar budaya, termasuk di tempat lainnya yang menggangu keindahan kota.

"Apapun itu, tidak hanya bentuk cagar budaya. Bentuk vandalisme yang membuat keindahan Kota Malang tercoreng itu yang kita perangi bersama. Terlebih kalimatnya SARA dan disintegrasi bangsa," ungkapnya.

Sutiaji berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan perhatian atas kejadian vandalisme di Jembatan Kahuripan.

Berdasarkan laporan dari Bakesbangpol Kota Malang, coretan di Jembatan Kahuripan telah dihilangkan.

"Alhamdulillah masyarakat kita peduli. Sudah dicat oleh kelompok masyarakat," ungkapnya.

Ditanya langkah hukum, Sutiaji mengatakan belum ada pikiran ke arah sana.

Pemkot Malang ingi melakukan pendekatan persuasif untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya sebuah keberadaan bangunan cagar budaya.

"Saya belum sampai ke arah sana karena itu masyarakat kita. Kita lakukan pendekatan persuasif, karena kejadi di titik ini, beritanya ke mana-mana. Seperti jalan berlubang," ungkap Sutiaji.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved