Sekolah Kawasan Bebas Zonasi PPDB, Orangtua Siswa di Surabaya Lega Bisa Pilihkan Sekolah Anak
Para orangtua murid di Kota Surabaya senang dan lega karena ada PPDB Zonasi modifikasi di kota ini. Yakni, sekolah kawasan bebas zonasi PPDB.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Para orangtua dan walimurid di Kota Surabaya senang dan lega karena ada PPDB Zonasi modifikasi di kota ini.
Yakni dalam PPDB nanti khusus sekolah Kawasan bebas Zonasi.
Namun untuk bisa mendaftar menggunakan nilai minimal dan melalalui tes potensi akademik (TPA).
Sejumlah walimurid yang diwawancarai Surya (grup TribunJatim.com) menyamgut antusias kebijakan Dindik Surabaya yang memberi pengecualian pada SMPN Kawasan.
Ada 11 sekolah kawasan yang ada di Kota Surabaya yang cara rekrutmen siswa baru dengan pola lama.
• Kota Malang Rilis Daftar 9 Zonasi PPDB SMPN Tahun 2019, Kamu Masuk Zona Berapa?
• Zonasi PPDB TK, SD dan SMP di Kota Malang Pakai Acuan Pemeringkatan Jarak Lewat Google Map
"Kami bersyukur dan senang bisa berkesempatan memilihkan sekolah terbaik menurut kami. Kita tak diberi pilihan untuk sekolah terbaik untuk anak kita kalau Zonasi murni," kata Nani Fitrini, salah satu walimurid kelas VI semburan SD di Wonokromo, Kamis (9/5/2019).
Saat ini, Kota Surabaya mengklaim telah mendapat restu Kemendikbud akan menggunakan sistem Zonasi terbatas atau Zonasi modifikasi.
Dari 62 SMPN yang ada di Kota Surabaya, khusus 11 SMPN Kawasan bebas Zonasi.
Siapa pun dari wilayah Surabaya mana pun bisa mendaftar sekolah kawasan ini.
Jika disetujui, untuk mendaftar sekokah tersebut harus memenuhi kualifikasi.
Yakni minimal nilai rata-rata Unas atau nilai UNBK 8,5. Kemudian dilakukan tes potensi akademik.
"Wajar ada tes karena memang sekolahnya terbaik. Saya juga mengimpikan anak saya masuk sekolah Kawsan SMPN 1," kata Nani.
Namun bagi Ny Sri, wali murid di Mulyorejo menuturkan bahwa kebijakan yang berubah-ubah itu bikin masyarakat bingung.
Belum tentu Zonasi terbatas itu mengakomasi semua masyarakat.
Apalagi yang protes kemarin hanya sebagian kecil warga.