Angka Kematian Bayi di Surabaya Capai 80%, RS Soewandhie Luncurkan Ambulance NETS
Tingginya angka kematian bayi di Surabaya, menurut dr. Radix Hadriyanto, Sp.A, dokter spesialis anak Rumah Sakit (RS) Dr. Mohamad Soewandhie ada di an
Penulis: Delya Octovie | Editor: Anugrah Fitra Nurani
NETS menyediakan inkubator transport yang bisa menjaga suhu bayi.
Faktor suhu ini sangat penting menurut Radix, karena kematian bayi terbesar dikarenakan hipotermia.
Biaya penggunaan NETS, kata Radix, tergantung pada banyaknya fasilitas yang dilakukan.
Untuk penanganan komplit, biaya mencapai Rp 2.750.000, bisa menggunakan BPJS.
Tetapi bila tidak membutuhkan banyak tindakan dan penggunaan fasilitas, biaya akan jauh di bawah itu.
"Kalau penanganan komplit misal masuk ambulance pasang infus, tindakan-tindakan, lalu oksigen pakai mesin, itu tentu lebih mahal. Tapi jika di puskesmas sudah di infus, keadaan bayi juga baik-baik saja, ya murah," tambahnya.
Ada dua petugas yang dipusatkan di Unit Gawat Darurat (UGD), yang akan menangani bayi di dalam ambulance, yakni satu dokter dan satu perawat atau bidan.
Bila kondisi bayi membutuhkan perawatan lebih intensif, perawat NICU bisa ikut turun lapangan.
Reporter: Surya/Delya Oktovie