Nenek di Blitar Nekat Jadi Pengecer Togel, Polisi Sita Uang dan Handphone Berisi Penombok
Tekanan hidup yang dialami nenek Sri Suyatmini (66), warga Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar ini membuatnya jadi gelap mata.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tekanan hidup yang dialami nenek Sri Suyatmini (66), warga Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar ini membuatnya jadi gelap mata.
Tak peduli usia sudah lanjut namun ia masih nekat jadi pengecer togel.
Akibatnya, dia bakal lebaran di sel Polres Blitar.
• Jalur Kereta Api Garum-Talun Blitar Rawan Longsor, KAI Daop 7 Madiun Siagakan Peralatan dan Petugas
• Jelang Lebaran 2019, Armada Bus di Terminal Patria Kota Blitar Ditambah Hampir Dua Kali Lipat
Sebab ia ketangkap di Stasiun Kereta Api (KA) Wlingi seusai merekap togel.
Saat ditangkap, Sabtu (25/5/2019) sore, petugas mengamankan uang Rp 27.000 dan handphone yang berisi daftar penombok.
"Dia sedang kami periksa untuk mengetahui apakah sudah lama atau tidak berjualan togel. Katanya, pelanggannya sih kebanyakan orang-orang yang sering mangkal di stasiun itu," kata Kompol Purdianto, Kapolsek Wlingi.
Menurutnya, yang bersangkutan itu sudah lama jadi pengecer togel.
Cuma ia cukup rapi dalam aksinya.
Mudahnya ia beraksi kerena rumahnya berdekatan dengan stasiun, sehingga orang lain tak curiga kalau ia sering mangkal di stasiun.
"Informasinya ia tidak punya banyak pelanggan (penombok), namun omzetnya lumayan untuk pengecer sekelas Mbah Sri," ujar Purdianto
• Ibu 2 Anak dari Blitar Nekat Jualan Obat Petasan Demi Kebutuhan Lebaran, Polisi Sita 3 Bendel Sumbu
• Tidak Ada PPDB Online Gelombang 2 di Kota Blitar, Yang Belum Akan Didaftarkan Secara Manual
Katanya sih pendapatannya tiap bukaan togel berkisar Rp 30.000 sampai Rp 50.000.
Sebab ia mendapatkan komisi sekitar 10 persen dari omzet yang didapat. (Surya/Imam Taufiq)