Naik Bus di Pintu Keberangkatan, Penumpang Terminal Purabaya Keluhkan Aspal dan Paving Bergelombang
Masih banyak penumpang di Terminal Purabaya yang menunggu bus di pintu keluar bus antar kota. Mereka harus terburu-buru naik bus yang hendak keluar
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terminal Purabaya telah menambah berbagai fasilitas dan layanan dalam pemberangkatan seperti ruang tunggu penumpang yang nyaman dan juga dilengkapi cafe.
Sayangnya tidak semua penumpang memilih tunggu bus di area yang disediakan.
Tak jarang para calon penumpang ini menunggu di pintu keluar bus antar kota. Dan mereka harus terburu-buru naik bus yang hanya berhenti sebentar karena antrian bus yang hendak keluar terminal.
Dengan kondisi ini sejumlah calon penumpang mengeluhkan paving jalan keluar bus antar kota hingga aspal jalan raya di depan pintu keluar bus yang bergelombang dan rusak.
(Jadwal Penukaran Uang Baru di Terminal Purabaya, Hanya Buka 200 Kuota Penukar Setiap Harinya)
Tedjo Tri Wulan (28) misalnya, warga Nganjuk ini mengaku tiap akhir pekan harus pulang kampung setelah bekerja di Surabaya.
Iapun memilih naik bus dari pintu keluar agar tidak menunggu lama di dalam terminal.
"Tapi memang agak bahaya, apalagi busnya goyang kalau lewat pintu keluarnya. Karena lebarnya terbatas dan jalannya bergelombang,"urainya.
Sebenarnya, bagi dirinya yang masih muda kondisi bus yang bergoyang tidak begitu menakutkan.
Sayangnya, ia kerap melihat penumpang yang sudah tua atau ibu dengan membawa anak-anaknya harus kesulitan naik bus karena kondisi jalan berebut.
"Kalau bagian dalam sudah dirapikan dan bagus, harusnya bagian luarnya juga diperhatian. Bukannya masih bagian dari terminal juga,"keluhnya.
(Terminal Purabaya Prediksi Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran Terjadi Mulai 29 Mei, Puncaknya 2 Juni)
Hal serupa diungkapkan Istin Khofifah (35) yang hendak ke Jombang bersama tiga anaknya. Ia mengaku pernah hampir terjerembab saat naik bus karena kondisi jalan yang rusak.
"Sudah naik, baru satu tangga di pintu bus eh busnya goyang. Hampir kejedot hidung sama gigi saya,"lanjutnya.
Iapun cukup khawatir saat harus mengajak ketiga anaknya untuk naik bus. Sehingga ia memilih naik dari tempat pemberangkatan bus di dalam terminal.
Namun, menurutnya rusaknya jalan di area terminal juga tetap menjadi gangguan selama perjalanan di bus.
"Biasanya yang jual asongan maish di bis bisa goyang-goyang juga. Orang dan dagangannya bisa natap kepala penumpang yang duduk,"lanjutnya.
Mendekati musim arus mudik, ia berharao akan segera ada perbaikan.
Pasalnya jumlah calon penumpang akan semakin banyak dan membuat supir bus akan kesulitan saat melewati kondisi jalan rusak dengan banyaknya calon penumpang di area pintu keluar.
Reporter: Surya/Sulvi Sofiana