Underpass Mayjen Sungkono Diresmikan, Risma Minta Ditambah Pohon Tabebuya, Langsung Tanam 100 Pohon
Underpass Mayjen Sungkono Diresmikan, Risma Minta Ditambah Pohon Tabebuya, Langsung Tanam 100 Pohon.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Underpass Mayjen Sungkono diresmikan kemarin oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta 21 pengembang yang membiayai proyek ini, Jumat (31/5/2019).
Saat berkeliling underpass, Risma tak hanya mengecek jalan yang sudah jadi saja, tetapi juga taman yang dibangun di pinggir-pinggirnya.
Sehari sebelumnya, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) telah menanam 100 pohon yang terdiri dari palm bismarckia, tujuh tabebuya merah muda, lima palem merah dan lima palem perak.
• Resmi Dibuka, Underpass Mayjen Sungkono Diharapkan Bisa Jadi Alat Pendongkrak Ekonomi Surabaya
• Underpass Mayjen Sungkono Diresmikan Besok, Pemkot Surabaya Percantik Taman Dengan Tanam 100 Pohon
• Akan Diresmikan di Hari Jadi Kota Surabaya ke-726, Taman Underpass Mayjen Sungkono Rampung 50 Persen
Namun, saat mengecek taman, Risma meminta taman tidak hanya dihiasi palem saja, tetapi ditambah tabebuya.
"Bu wali minta ditambah pohonnya, mintanya tabebuya merah muda," tutur Sujito, Koordinator Lapangan Taman Barat, Sabtu (1/6/2019).
Ia mengatakan tidak ada kritik berarti soal taman, hanya minta ditambahkan pohon yang berasal dari Brazil itu.
"Palemnya tetap. Tapi hanya disuruh menaruh ke pojok-pojok saja. Sebagai aksen," kata Rochim Yuliadi, Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH.
Karenanya, pagi-pagi DKRTH langsung mendatangkan 100 pohon tabebuya merah muda ke Underpass Mayjen Sungkono.
Tanaman yang kerap disebut-sebut mirip sakura ini ditanam di sepanjang bibir underpass.
"Kemarin habis (tabebuya). Tadi pagi sudah didatangkan lagi 100 tabebuya pink. Memang sedang banyak stok kami," imbuhnya.
Proyek overpass dan underpass bunderan satelit ini merupakan hasil sumbangan dana dari para pengembang di wilayah Surabaya Barat.
Selanjutnya untuk pengaspalan dan pekerjaan utilitas, dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan jalur underpass ini memiliki panjang mencapai 450 meter, dengan lebar jalur 16,8 meter.
Jalan ini memiliki 4 lajur dengan 2 arah pembagi. Sementara untuk kelandaian jalan lebih kurang 3 persen.
“Sebelumnya terdapat 4 titik simpang, namun setelah ada underpass hanya ada 2 simpang. Karena titik simpang berkurang, maka jumlah Traffic Light (TL) juga berkurang. Sehingga waktu tempuh juga berkurang,” kata Irvan.