Lebaran Ketupat, Pedagang Janur Musiman di Pasar Wonokromo Terapkan Sistem Pre Order ke Konsumen
Lebaran Ketupat identik dengan beras yang dimasak di anyaman dari janur. Momen ini membuat pedagang kebanjiran pesanan.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lebaran Ketupat identik dengan beras yang dimasak di anyaman dari pohon kelapa muda, atau lebih dikenal dengan sebutan janur.
Momen ini membuat pedagang janur kebanjiran pesanan menjelang lebaran ketupat yang terjadi seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Rohman (24), penjual janur di Pasar Wonokromo mengatakan, mulai berlakukan sistem pre order sejak sebelum lebaran hari raya.
• Jelang Lebaran Ketupat, Pasar di Surabaya Mulai Dibanjiri Pedagang Janur Musiman
• Antisipasi Urbanisasi Pasca Lebaran, Pengamat Sebut Pemerataan Pembangunan di Desa Perlu Dilakukan
"Saya mulai berjualan sebelum lebaran, dan sejak saat itu sudah banyak pesanan janur untuk dipakai saat lebaran ketupat," ungkapnya saat ditemui TribunJatim.com, Selasa (11/6/2019).
Dalam sehari, sebanyak 250 ikat ketupat ludes terjual dengan mengantongi untung hingga 2 kali lipat.
"Satu ikatnya berisi 10 biji ketupat, dengan harga 10 ribu rupiah," tuturnya.
Rohman dengan telaten membuat anyaman ketupat untuk selanjutnya disatukannya menjadi satu ikatan.
Untuk janur sendiri, Lutfi biasanya mendapat pasokan dari Lumajang. Setiap pagi, janur yang masih berbentuk bonggol tersebut diantar oleh penjualnya.
• Kunjungan Wisman ke Jawa Timur Turun di Bulan April Versi BPS, Ini Tanggapan Disbudpar Jatim
• Gemar Desain Produk, Alumnus Industri Kreatif Ubaya Kembangkan Bisnis Tote Bag Lukis Wayang Potehi