Gubernur Khofifah Minta Influencer dan Youtuber Dilibatkan Dalam Promosi Preventif Kesehatan
Gubernur Khofifah Minta Influencer dan Youtuber Dilibatkan Dalam Promosi Preventif Kesehatan.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya peningkatan layanan kesehatan di Jatim diharapkan bisa sejalan dengan upaya pencegahan atau preventif yang dilakukan.
Untuk itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghimbau agar Dinas Kesehatan Jatim dan RSUD Dr Soetomo bisa melibatkan influencer dalam upaya promotif preventif.
• Khofifah Minta Bapenda Terus Maksimalkan Inovasi untuk Tingkatkan PAD Jawa Timur
• Rektor Universitas Negeri Malang Minta Gubernur Khofifah Cari Solusi Lahan Pinjam Pakai SMAN 8
• Gubernur Khofifah Sudah Beri Izin Bupati Bojonegoro ke Inggris : Izin ke Mendagri Sudah Dikirim
"Divisi di rumah sakit itu bisa mengajak seluas-luasnya para blogger, youtuber dan facebooker. Mereka akan mampu menyemai semangat promotif preventif dalam pengenalan dampak-dampak yang diakibatkan pola hidup yang tidak sehat,"ujarnya di sela Peresmian layanan Pengadaan Terpadu Satu Atap RSUD Dr Soetomo, Kamis (13/6/2019).
Dengan demikian dapat dibangun hubungan yang kuat antara pelayanan kesehatan dengan masyarakat melalui influencer yang sedang tren saat ini.
" Rangkul youtuber dan blogger untuk keliling di layanan rumah sakit kelas tiga. Sehingga diketahui kebutuhan pasien tak hanya layanan kesehatannya, tetapi juga rumah singgah. Kalau influencer ini diajak keliling untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berbahaya meskipun tidak menular. Ini bisa menjadi upaya preventif yang efektif,"paparnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, Joni Wahyudi mengungkapkan upaya ini masih bisa dilakukan meskipun ad peraturan pembatasan penggambilan gambar maupun video di lingkungan rumah sakit.
"Kamera ini boleh tapi tidak pada pasien, jadi kalau diambil gambar pasien, harus ada persetujuan dulu,"lanjutnya.
Dirinya juga menyambut baik saran gubernur Jatim untuk memakai influencer untuk mempublikasikan pelayanan yang ada. Apalagi hal ini menjadi bagian dari penilaian kinerja dan kepuasan pelayanan yang ada di RSUD Dr Soetomo.
"Nanti bisa dilibatkan bagaimana orang lain menilai RSUD Dr Soetomo, untuk 2018 hasil surveinya internal kepuasan pekerja kami kurang baik tapi justru penilaian dari luar atau masyarakat justru bagus,"urainya.
Dalam hal ini menurutnya, pelayanan administratif menjadi ppin terendah dalam kepuasan pelayanan sehingga perlu ditingkatkan. Mulai dari administratif pasien masuk, pulang, keuangan,obat dan lainnya.