Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kekecewaan Soekarno Hadiri Undangan AS, Diperlakukan Buruk Tapi Berakhir Apresiasi Peserta Kongres

Kisah Soekarno saat memenuhi panggilan pemimpin Amerika Serikat pada zaman politik memanas. Tingkah Soekarno buat peserta kongres tak menyangka!

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
Dok Hotel Indonesia via Kompas.com
Presiden Soekarno saat meresmikan Hotel Indonesia 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah dikisahkan berperan besar dalam membuat nama Indonesia dikenal dunia.

Soekarno memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang sampai detik ini masih terus dikagumi.

Sebagai pahlawan dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno tentu saja kerap berkunjung ke berbagai negara dunia.

Satu di antaranya adalah Amerika Serikat.

Ada kisah yang terjadi dan saat itu meninggalkan kesan begitu mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Dikutip TribunJatim.com dari Intisari, kisah tersebut dilansir dari buku Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin 1953-1963 (2008), karya Baskara T Wardaya.

Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).
Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962). (Kompas.com)

Berikut ceritanya.

Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat, saat mendapat undangan dari Presiden Dwight Eisenhower.

Para petinggi AS menilai, Soekarno memiliki peran sangat besar terhadap Indonesia dan kawasan sekitarnya.

Mengundang Soekarno merupakan cara AS untuk memengaruhinya.

Pada konflik Perang Dingin dengan Uni Soviet, Amerika Serikat menilai membutuhkan kubu yang bisa memperkuat posisinya.

Emosi Soekarno Meledak Saat Diperlakukan Tak Etis di Gedung Putih, Presiden Amerika Sampai Ketakutan

Berbagai negara sudah menetapkan posisinya untuk netral, termasuk Indonesia.

Situasi politik pada tahun 1955 menjadi semakin panas dan genting, sehingga negara AS saat itu juga pusing.

Indonesia berada di dua kubu yang sangatlah berbeda.

Indonesia berada pada dua kubu yang terdiri dari Sukarno, PNI dan PKI di satu sisi, serta Muhamad Hatta, Masyumi, dan Angkatan Darat di sisi lain.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved