Pengujung Masa Panen, Harga Ikan Tambak di Lamongan Mulai Merangkak Naik
Pengujung Masa Panen, Harga Ikan Tambak di Lamongan Mulai Merangkak Naik.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Harga ikan di Lamongan sempat anjlok hingga titik terendah, dan mendapat perhatian dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jatim perempuan pertama bahkan sampai harus mendatangi Pasar Ikan Lamongan bertemu dengan para tengkulak dan bakul serta petambak.
Harga ikan tambak di Pasar Ikan Lamongan kini perlahan mulai merangkak naik.
• Diduga Disemprot Pembasmi Rumput, Lahan Padi di Lamongan Gagal Panen, Kerugian Capai Puluhan Juta
• Tabrakan Sesama Motor, Dua Pelajar di Lamongan ini Tewas
• Tertarik dengan Desa Balun, Tim Wantimpres Dikirim ke Lamongan
Salah satu tengkulak di Pasar Ikan Lamongan, Mulyaqin Hamid mengaku, saat ini harga ikan cenderung naik kemungkinan karena sudah mulai akhir dari panen raya ikan dan sudah mulai musim tanam padi.
"Hampir semua jenis ikan tambak, harganya naik lumayan," kata Hamid, Selasa (18/6/2019).
Bandeng dan Mujaer yang sempat menyentuh harga Rp. 2.500 perkilo mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu sampai Rp 6 perkilo.
Ikan bandeng dengan ukuran 5 ekor perduakilo yang sebelumnya seharga Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu kini menjadi Rp 22 ribu. Bandeng kecil sekarang Rp 6 ribu per kilo padahal beberapa hari setelah lebaran kemarin hanya seharga Rp 2 ribu perkilo.
"Kalau bandeng yang isi 4-5 ekor 12 ribu per kilogram," kata Hamid.
Sedangkan ikan mujaer dengan isi 3-4 ekor per kilogram sebelumnya Rp 6 ribu, lanjut Hamid, kini menjadi Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu.
Udang vanamie size 1 kilo isi 30 kini harganya Rp 83 ribu sampai Rp 85 ribu.
Para pedagang di Pasar Ikan mengungkapkan, kenaikan harga ini sudah terjadi 3 hari terakhir ini. Yang panen mulai berkurang, yang belanja sudah mulai banyak.
Kenaikan harga ikan air hasil tambak Lamongan ini juga diakui oleh petani tambak Lamongan.
"Lumayan mas, kenaikan harga itu bisa untuk menambahi biaya atau ongkos tanam padi," kata Sujarwo, petambak asal Gabus Turi.
Menurutnya, kalau saat menjelang musim tanam padi, petani tambak tidak bisa dikendalikan untuk tidak bersama - sama panen ikan.
Sebab, jika tidak dipanen, tentu saat tanam padi ketinggalan, dan kalau ketinggalan kemudian terlambat tanam, maka musuhnya adalah tikus dan hama.
"Mau tidak mau, dan resiko harga terjun bebas ya tetap dipanen," tandas Sujarwo.