Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Buka Lagi PPDB SMA/SMK Negeri Surabaya, 50 Ribu Calon Siswa Punya PIN Belum Daftar

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali membuka sistem PPDB SMA negeri Jawa Timur, khususnya Surabaya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau langsung jalannya sistem IT PPDB SMA/SMK negeri Jawa Timur yang ada di Jurusan Teknik Informasika ITS Surabaya, Kamis (20/6/2019) dini hari. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kembali membuka sistem PPDB SMA negeri Jawa Timur, khususnya Surabaya, Kamis (20/6/2019) pukul 00.22 WIB.

Sistem PPDB yang ditangguhkan sejak sore hari kemarin itu akhirnya dibuka dengan tanpa ada perubahan dari sistem PPDB yang sebelumnya.

Pembukaan kembali PPDB SMA/SMK negeri Jawa Timur itu dilakukan Khofifah secara langsung saat meninjau sistem IT PPDB Jawa Timur yang ada di Jurusan Teknik Informasika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Dengan dibukanya kembali sistem PPDB ini, Khofifah mempersilahkan semua wali murid yang masih belum mendaftarkan putra-putrinya untuk segera memilih sekolah yang paling dekat dengan tempat tinggalnya.

Gelombang Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di Perairan Wilayah Jawa Timur

Berangkatkan 7 ABK Sekolah ke Liverpool, Wali Kota Surabaya: Anaknya Bu Risma Jangan Cengeng

Ini karena masih ada sekitar 50.000an calon siswa yang sudah mengantongi PIN, namun belum mendaftar.

Padahal hari ini adalah hari terakhir pendataran PPDB SMA/SMK negeri di Jawa Timur.

"Sistem PPDB-nya sudah dibuka kembali. Karena kemarin sistem ditangguhkan setelah adanya permintaan dari atas nama perwakilan orang tua wali murid Surabaya yang datang ke Grahadi. Mereka minta sistem dihentikan sampai ada perubahan dari Mendikbud," kata Khofifah, Kamis (20/6/2019).

Namun setelah sistem dihentikan dan ia berkomunikasi langsung dengan Kemendikbud, ditegaskan bahwa Permendikbud No 51 Tahun 2018 tentang PPDB menggunakan sistem zonasi tidak akan diubah.

Ditemui Perwakilan Wali Murid, Anggota DPRD Jatim Minta Sistem Zonasi PPDB SMA/SMK Dievaluasi

"Saya komunikasi langsung dengan Pak Dirjen Dikdasmen, saya tanya apakah ada kemungkinan perubahan pada Permendikbud itu, ditegaskan tidak ada. Sehingga tidak ada alasan kita menutup atau menangguhkan sisten pendaftaran PPDB, maka sistem zonasi tetap kita lakukan sesuai peraturan," tegas Khofifah.

Lebih lanjut, gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini menjelaskan, perjalanan PPDB SMA/SMK negeri di Jawa Timur sudah melewati proses panjang.

Sebelumnya, para wali murid juga pernah meminta ke DPRD Jatim, dan meminga agar Jawa Timur tidak menggunakan aturan Permendikbud No 51 Tahun 2018.

Atas permintaan wali murid itu, Khofifah berkomunikasi langsung dengan Mendikbud.

Khofifah menyampaikan kondisi dan suara warga masyarakat Jawa Timur.

Khawatir Tak Kebagian Nomor Antrean, Pendaftar di SMPN 1 Tulungagung Mulai Antre Sejak Jam 04.30 WIB

Dari hasil tersebut, Jawa Timur mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kuota khusus pada anak-anak yang NUN-nya bagus untuk mendapatkan kuota 20 persen di setiap sekolah.

Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang memberikan keistimewaan dan kuota khusus bagi siswa yang NUN-nya bagus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved