Kebakaran Rumah di Kampung 3D Kota Malang Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kebakaran yang terjadi pada pukul 11.30 WIB di Kampung 3D Malang itu menghanguskan bagian atas rumah berlantai dua milik Jumiati.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kebakaran rumah yang terjadi di Kampung 3D Kota Malang diduga akibat korsleting listrik, Minggu (30/6/2019).
Kebakaran yang terjadi pada pukul 11.30 WIB itu menghanguskan bagian atas rumah berlantai dua milik Jumiati.
Alfan (23), anak dari pemilik rumah mengatakan, pada saat kejadian, kondisi di lantai dua rumahnya dalam keadaan kosong.
Sementara ia dan keluarganya sedang berada di lantai dasar rumahnya.
• Terkendala Akses Jalan, Petugas Damkar Sempat Kesulitan Padamkan Api di Kampung 3D Kota Malang
Alfan sendiri tidak mengetahui jika lantai atas rumahnya itu dilanda kebakaran.
Ia baru tahu kalau rumahnya dilalap si jago merah ketika diberi tahu oleh warga.
"Tadi itu saya mau berangkat kerja. Tiba-tiba ada warga teriak kebakaran-kebakaran. Saya keluar rumah dan saya cek di atas rumah saya ada asap. Setelah itu saya naik ke atas sudah melihat kobaran api," terangnya kepada SURYAMALANG.COM (TribunJatim.com Network), Minggu (30/6/2019).
Melihat kejadian itu, Jumiati langsung pingsan dan kemudian digotong oleh warga ke rumah tetangganya.
• Pemkot Malang Dapat Pemenang Tender Rp 5 Miliar, Pasar Sawojajar akan Direvitalisasi
Sementara Alfan bersama warga yang lain mencoba memadamkan api yang telah menghanguskan atap rumahnya tersebut.
Alfan mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
Hal itu diyakini dari adanya stop kontak di loteng rumahnya itu.
"Mungkin karena korsleting. Karena di atas banyak kabel dan ada stop kontak juga," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa atas kebakaran itu, sementara kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.
"Kerugian mungkin jutaan, karena beberapa perabotan rumah sudah ludes," tambah Alfan.
• Arema FC Ditaklukkan PS Tira Persikabo, Aremania Teriakkan Chant Maine Kurang Sangar
Sementara Dewi, tetangga korban mengaku panik dan takut, apabila kobaran api di rumah milik Jumiati merembet ke rumah warga yang lain.