Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pelatihan Bioteknologi AS-Indonesia, Para Pakar Berbagi Ilmu di Universitas Jember

Universitas Negeri Jember (Unej) mengundang sejumlah lembaga dari Amerika Serikat dalam pemanfaatan dan pengelolaan bioteknologi pertanian pada 10-1

Istimewa
(Dari kiri ke Kanan) Pembicara utama Dr. Karim Maredia dari Michigan State University dan Mantan Kepala BPOM dan anggota Komisi Keamanan Hayati saat ini Dr. Roy Sparringa, Universitas Jember Dr. Zulfikar. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Negeri Jember (Unej) mengundang sejumlah lembaga dari Amerika Serikat dalam pemanfaatan dan pengelolaan bioteknologi pertanian pada 10-12 Juli 2019.

Hadir ke Jember, pakar dari Michigan State University (MSU), International Service for the Acquisition of AgriBiotech Applications (ISAAA), Komisi Kemananan Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKHPRG), Indonesian Biotechnology Information Center (IndoBIC), dan Asosiasi Petani Indonesia.

Mereka memberi pelatihan dan berbagi ilmu keahlian dan wawasan mereka tentang berbagai topik penting, termasuk bioteknologi pertanian.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengungkapkan harapannya terhadap acara tersebut.

(Mantan Rektor Universitas Brawijaya Malang Diusulkan Jadi Kepala BPWS)

"Saya yakin kolaborasi dan pertukaran pendidikan kita akan terus membuahkan hasil dan mendorong generasi inovasi pertanian berikutnya," kata dia, Kamis (11/7/2019).

Pelatihan dan konferensi tersebut juga membahas seputar regulasi produk di Amerika Serikat, Indonesia, dan Asia Tenggara.

Pembahasannya meliputi dampak produk rekayasa genetika pada masyarakat, ekonomi, dan lingkungan termasuk keamanan pangan dan pakan.

Kemudian komunikasi risiko bioteknologi pertanian dan bagaimana bioteknologi pertanian dipahami dan diterima oleh petani.

Karim Maredia sebagai perwakilan dari MSU menjelaskan konferensi tersebut adalah wadah untuk berbagi pengalaman.

“Konferensi ini merupakan kesempatan luar biasa untuk berbagi pengalaman kami tentang bioteknologi pertanian dan keamanan hayati dengan para juru kunci pemangku kepentingan di Indonesia,” kata Karim Maredia.

(Universitas Jember Bahas Keraguan Masyarakat Terhadap Produk Rekayasa Genetika)

Di lain pihak, Garrett McDonald, Atase Pertanian, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia menjelaskan bahwa konferensi ini dihadiri oleh sejumlah negara.

Negara yang ikut hadir di antaranya Amerika Serikat, Brasil, Spanyol, Cina, dan Filipina yang juga telah menanam tanaman Rekayasa Genetika (GE).

"Kami berharap seminar dan pelatihan ini dapat meningkatkan adopsi teknologi yang sama di Indonesia. Universitas Jember selama ini telah menjadi pemimpin dalam penelitian bioteknologi pertanian di Indonesia," kata dia.

"Keberhasilan mereka baru-baru ini dalam mengembangkan tebu tahan kekeringan adalah contoh sempurna tentang bagaimana teknologi ini dapat bermanfaat bagi petani Indonesia di Jawa Timur,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved