Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Gandeng Kiai NU Buat Benteng untuk Jawa Timur Melawan Radikalisme dan Intoleransi

Gubernur Khofifah gandeng kiai buat benteng Jawa Timur untuk melawan radikalisme dan intoleransi

SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama para kiai PWNU Jatim bertemu dalam silaturahmi hangat, Selasa (23/7/2019), guna membahas langkah-langkah melawan gerakan redikalisme dan intoleransi yang menjadi musuh bersama keutuhan NKRI. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama jajaran kiai NU di Jawa Timur kian merapatkan barisan guna melawan gelombang radikalisme dan intoleransi di segala lini di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama para kiai PWNU Jatim secara khusus bertemu dalam silaturahmi hangat, Selasa (23/7/2019).

Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah melawan gerakan radikalisme dan intoleransi yang menjadi musuh bersama keutuhan NKRI.

Pasalnya dari berbagai data rasa intoleransi di kalangan millenial kian menguat menjadi ancaman bagi kesatuan bangsa.

Gubernur Khofifah Minta Penerima Lansia Penerima PKH Plus Otomatis Punya KIS dan BPJS

Begitu juga dengan radikalisme. Oleh sebab itu sebagaimana dijelaskan Khofifah seusai pertemuan, hal tersebut yang harus terus ditangkal khususnya dari pintu lembaga pendidikan, forum keagamaan, dan juga di lembaga pesantren dan sekolah.

"Kita membutuhkan penguatan strong partneship terutama dengan elemen strategis yang mempunyai signifikansi dan daya ungkit di banyak lini," kata Khofifah.

Menurutnya dalam forum tersebut sangat banyak disampaikan kiai bagaimana bisa membangun harmoni di lingkungan kehidupan sehari-hari.

Khususnya dalam rangka melakukan gerakan mereduksi intoleransi dan radikalisme di Jatim dalam sebuah mekanisme kehidupan yang harmoni.

Gubernur Khofifah Rumuskan 3 Solusi Strategis Buat Atasi Harga Garam yang Anjlok, Ini Rinciannya!

"Kalau penetrasi radikalisme tentu yang paling kuat adalah lewat pendidikan dan yang terbukti memberikan kekuatan untuk memberikan pagar intoleransi adalah di pesantren," kata gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.

Maka dari itu, ia berharap bersama para kiai NU ini di masyarakat nantinya turut dibangun penguatan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan juga saling menghormati.

Hal tersebut senada dengan pikiran Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar.

Viral Setelah Makan Tangannya Sendiri, Wanita di Kediri Terima Tangan Palsu dari Gubernur Khofifah

Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang itu menyebutkan radikalisme harus dilawan dari segala lini.

"Makanya kita usulkan, ada mekanisme khusus lah saat memilih kepala sekolah, memilih pejabat, memilih pimpinan, jangan sampai pemikirannya mengandung radikalisme, intoleransi, karena itu juga berbahaya," katanya.

Tidak hanya itu menurutnya penyebaran radikalisme bukan hanya dilakukan di lembaga pendidikan.

Melainkan juga di kalangan profesional dan bahkan pemerintah.

"Kita tidak mungkin mengusulkan kalau kita tidak tahu sendiri. Misalnya ada fulan (penyebar radikalisme) di dinas ini, di Rumah Sakit ini, harus di segala lini ikut waspada ikut membentengi," tegasnya. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Kembangkan SIER Surabaya Jadi PLB, Khofifah Sebut UKM dan IKM Tak Lagi Terbebani Cukai Impor

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved