Warga Curiga Kakek dari Sidoarjo Ini Tak Keluar Rumah Seharian, Saat Didobrak Ternyata Gantung Diri
Warga Curiga Kakek dari Sidoarjo Ini Tak Keluar Rumah Seharian, Saat Didobrak Ternyata Gantung Diri.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
TRIIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Diduga depresi akibat penyakitnya, pria warga Desa Banjar Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjo ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.
Korban yang bernama Andi Sutrisno (57), warga Desa Banjar Pertapan Maduretno RT 4 RW 1, Kecamatan Taman, Sidoarjo gantung diri menggunakan sarung yang dililitkan di pintu kamarnya.
• Beli Sabu dari Jaringan Lapas Sidoarjo, 2 Pengedar Narkoba 4,86 Gram di Surabaya Ini Diadili
• Menyeberang Jalan, Ibu Hamil Ini Ditabrak Pengendara Motor Besar di Sidoarjo, Keduanya Luka Parah
• Bandit Remaja Spesialis Tas Cewek di Sidoarjo Diringkus Polisi, Pelaku Sudah Beraksi 12 Kali
Seorang saksi mata, Andre Patria mengatakan para tetangga curiga karena korban seharian tidak keluar rumah sama sekali.
"Biasanya korban keluar rumah untuk salat subuh di musala bahkan sering jadi muadzin. Tapi ini kok sama sekali dari pagi hingga sore tidak keluar. Helm dan sepeda motornya masih ada di teras rumah padahal biasanya sudah enggak ada karena dipakai kerja," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (24/7/2019).
Korban yang tinggal sendirian akhirnya didatangi tetangga sekitar mengingatkan korban untuk menyalakan lampu rumah karena sudah menjelang maghrib sekitar pukul 17.30.
"Namun korban ketika dipanggil namanya tetap saja tak menjawab. Akhirnya para tetangga bersama dengan adik korban membuka pintu rumah dan langsung melihat korban sudah terbujur kaku tergantung di depan pintu kamarnya,"tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Taman Kompol Samirin membenarkan kejadian tersebut.
"Dugaan sementara korban gantung diri memakai sarung yang dijepitkan di pintu kamar. Lalu kursi yang dibuat pijakan didorong hingga korban tergantung dan meninggal dunia," jelasnya.
Samirin juga menambahkan, menurut keterangan adiknya, korban sendiri memiliki riwayat sakit lambung dan sering melamun.
"Namun pihak keluarga meminta korban untuk langsung segera dimakamkan. Serta tak bersedia dilakukan visum ataupun otopsi dari pihak kepolisian," tandasnya.