VIRAL - Aksi Tempel Es Lilin di Organ Kewanitaan untuk Dinginkan Suhu, Dokter Sebut Dampaknya Ngeri
Para dokter di Inggris langsung ambil tindakan ketika muncul fenomena tempelkan es lilin di organ kewanitaan untuk mendinginkan badan di cuaca ekstrem
- Muncul fenomena tempelkan atau masukkan es lilin ke organ kewanitaan untuk dinginkan tubuh
- Para dokter langsung ambil tindakan pecegahan, 'tindakan itu sangat berbahaya.'
TRIBUNJATIM.COM - Inggris kini sedang dilanda udara panas yang sangat menyengat dan menyiksa warganya.
Bahkan pada saat puncak, suhu di Negeri Ratu Elizabeth itu bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Berbagai macam cara mereka gunakan untuk sekadar mendinginkan badan, mulai duduk di depan lemari es yang menyala hingga mandi di air mancur tengah kota.
Bahkan ada yang mengambil tindakan ekstrem, yaitu menempelkan dan memasukkan es lilin (es lolly) ke dalam organ kewanitaan.
• Sara Wijayanto Lelah hingga Demian Muntah saat Kunjungi Rumah Baru Raffi, Lihat yang Terjadi
Tujuannya tak lain adalah untuk membantu mendinginkan tubuh.
Seperti dilansir Metro.co.uk, tindakan ini mulai viral di media sosial, khususnya Twitter.
Dikutip dari Intisari, para ahli kesehatan termasuk dokter langsung mengambil langkah pencegahan.
Dokter di Eropa langsung memperingatkan semua wanita untuk tidak melakukan hal tersebut.
Tindakan menempelkan apalagi memasukan es lilin ke organ kewanitaan adalah tindakan bodoh juga mengerikan.
Hal tersebut bisa menyebabkan infeksi, iritasi dan trauma potensial di bawah.
Konsultan ginekolog Dr Anne Henderson mengatakan kepada The Sun, "Apa pun dengan pewarna makanan, pewarna, parfum, atau kadar gula yang tinggi akan berdampak negatif pada pH dan lactobacillus organ kewanitaan dan dapat meningkatkan risiko infeksi organ kewanitaan seperti sariawan dan vaginosis bakteri."
"Menempelkan es lilin pada kulit organ kewanitaan yang halus dapat menyebabkan trauma dan kerusakan pada alat kelamin," ujar Dr. Sarah Welsh.
"Kecanduan hal tersebut juga bisa berpotensi membuat iritasi area sensitif seperti organ kewanitaan yang menyebabkan peradangan dan ketidaknyamanan."