Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Malang

Niatnya Mau Mancing Biawak di Kali Brantas, Pria Ini Malah Temukan Sosok Aneh

Biawak sering ditemui di Sungai Brantas. Sehingga banyak orang yang mancing disana. Tapi pria ini kaget, saat yang didapat bukan malah sosok aneh.

Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
IST
Tim relawan RTJ saat mengevakuasi mayat bayi yang dibuang di pinggir Sungai Brantas, Kota Malang, Minggu (12/3/2017). 

Laporan Wartawan Surya, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sesosok mayat bayi usia sekitar tiga minggu di temukan di bantaran Sungai Brantas, Kota Malang, Minggu (12/3/2017) pagi.

Bayi itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Ponidi (43).

Iduk, sapaan akrab Ponidi menceritikan kepada TribunJatim.com kronologis awal dirinya menemukan bayi.

Sekitar pukul 08.00 WIB, ia bermaksud mancing biawak pada Minggu pagi. Namun Iduk dikagetkan oleh bau menyengat. Penasaran, Iduk pun mengikuti sumber bau yang menyengat itu.

Tak dinyana, ternyata sumber bau itu adalah sesosok aneh yang dibuang dipinggir sungai. Saat dibuka ternyata isinya mayat bayi.

Dia langsung melaporkan temuannya itu kepada ketua RT setempat.

"Kondisinya tengkurap, ada lecet dibagian pelipis sebelah kanan. Bayi itu telanjang saat ditemukan," ungkap saksi, Minggu (12/3/2017).

Tak lama berselang, petugas TIM SAR, Relawan RTJ, Polisi dan perangkat desa datang ke lokasi. Evakuasi dilakukan dengan cara rapelling karena medan curam.

Sementara itu, relawan RTJ Dhani Setiawan (22) mengatakan bayi masih dalam keadaan segar. Diduga, bayi itu hanyut sekitar sehari yang lalu.

"Kondisinya masih segar. Masih terlihat jelas," kata Dhani.

Petugas masih menelusuri asal usul mayat bayi dan penyebab kematian.

Petugas memperkirakan korban hanyut terbawa aliran sungai pada saat pasang, kemudian terdampar saat surut.

Ketua RT 6/RW 6, Gang 19, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Ari Imam menjelaskan, di kawasan lingkungan RW 6, sudah tiga kali kejadian penemuan mayat bayi.

Tiga temuan itu terjadi dalam dua tahun terakhir ini.

Imam menduga, bayi-bayi yang menjadi korban itu akibat hubungan gelap. Di kawasan Kelurahan Dinoyo, memang terdapat banyak kost-kosan mahasiswa.

"Kalau temuan yang di RT 4 kala itu memang mahasiswi pelakunya," katanya.

Imam menambahkan, sulit untuk mendeteksi anak kost karena mereka sebagian besar membatasi pergaulan dengan warga.

Di RT tempatnya tinggal, informasi tentang orang hamil atau melahirkan selalu diketahui banyak orang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved