Sidang Dimas Kanjeng
Dimas Kanjeng Tampil Perlente Saat jadi Saksi, Akui Uang Najmiah Rp 20 Miliar
Dimas Kanjeng Taat Pribadi berpenampilan kelimis dan necis saat menjadi saksi atas terdakwa Karmawi yang perannya mencari sembilan abah awu-awu untuk
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan, Anas Miftakhudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dimas Kanjeng Taat Pribadi berpenampilan kelimis dan necis saat menjadi saksi atas terdakwa Karmawi yang perannya mencari sembilan abah awu-awu untuk kegiatan menipu di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (15/3/2017).
Taat yang mengenakan celana hitam dipadu baju batik motif kembang-kembang cokelat dan sepatu mengkilat. TribunJatim.com yang duduk berdampingan mencoba menggoda.
"Bajunya kok bagus. Pinjam ya," tanyaTribunJatim.com.
"Nggak ada lah yang ngasih," ucapnya sambil tersenyum.
Sepatunya pinjam polisi ya, kok mengkilat banget?" goda TribunJatim.com lagi.
"Nggaklah disana kan banyak," jawab Taat dengan tersenyum pula.
Selama ini Taat Pribadi ditahan di Polda Jatim untuk penyelesaikan berkas lainnya seperti Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan lainnya.
Ketika sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Hanung Dwi Wibowo SH, Taat dicecar pertanyaan seputar kegiatan sembilan orang abah berjenggot yang didatangkan setiap acara. Namun Taat melempar kepada SP Ramanathan alias Vijay yang mencari.
"Yang mencari itu Vijay. Saya hanya bertemu sekali di Hotel Tropik, Jakarta dengan Karmawi," ujar Taat kepada majelis.
Baca: Bisa Datangkan Emas Dari Perut Bumi Kayak Dimas Kanjeng, Pria ini Raup Puluhan Juta
Kesembilan abah dari berbagai profesi mulai tukang ojek, tambal ban dan asongan yakni, Ratin alias Abah Abdul Rohman, Mat Sani alias Abah Abdul Rohim, Suganda alias Abah Balkan, Abdul Karim alias Abah Sulaiman, Mujan alias Abah Nogo Sosro, Biwa Sutarno alias Abah Karno, Sadli dan Saman (almarhum).
Dalam pemeriksaan lanjutan, Taat yang juga diduga terlibat pembunuhan dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail Hidayah dan perkaranya disidang di PN Probolinggo, memang ia menyuruh Vijay untuk mencari abah dengan tujuan untuk memimpin doa. Acaranya, untuk istighotsah di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Namun pernyataan Taat itu justru dibantah oleh hakim anggota Isjuedi SH.
"Kalau untuk memimpin doa, kenapa tidak diambilkan kyai atau ustadz dari Probolinggo. Kenapa dari Jakarta," tanya Isjuedi.