Sempat Bikin Bingung, Akhirnya Terungkap Cara Menggambar Grafiti di Jembatan ini
Meski punya ketinggaian ratusan meter, jembatan Metlac tak luput dari tangan jahil para artis grafiti.
TRIBUNJATIM.COM, MEKSIKO - Jembatan yang jadi jalur kereta api tertinggi di Amerika Utara, ada di Meksiko.
Namanya, Jembatan Metlac, mengacu pada nama sungai Metlac yang dilaluinya.
Dibangun pada 1980, jembatan ini berketinggian 131 meter.
Wow, bisa dibayangkan betapa tingginya jembatan itu.
Ada 2 jembatan Metlac.
Satu jembatan untuk jalur ketera api, dan satunya jembatan beraspal, untuk jalur mobil.
Untuk membedakannya, jembatan beraspal berwarna kuning, sementara yang berjalur rel kereta api, dibiarkan berwarna beton abu-abu.
Yang menarik, meski punya ketinggaian ratusan meter, jembatan Metlac tak luput dari tangan jahil para artis grafiti.
Iya, dalam sebentar saja, jembatan Metlac kuning sudah penuh dengan beragam seni grafiti.
Nah, yang membuat orang bingung adalah, bagaimana cara orang menggambar grafiti tersebut.
Tahu jawabannya?
Di luar perkiraan orang, para remaja yang menggambar grafiti itu ternyata nekat menggambar tanpa satu pun tali pengaman!

Foto para remaja, sembari memegang kaleng set semprot, menjadi viral setelah beredar di media sosial.
Beberapa remaja, membawa kaleng semprotan menggambar jembatan tersebut.
Tak bisa dilukis dengan kata-kata, betapa bahayanya aksi mereka itu.
Selfie Maut
Melakukan hobi dengan resiko maut lainnya sebelumnya juga terjadi di Meksiko.
Kali ini, si pelaku, benar-benar meninggal dunia karena melakukan hobinya itu.
Gara-gara tertabrak sebuah pesawat di dekat landasan udara kecil di negara bagian Chihuahua, Meksiko, dua orang remaja perempuan tewas.
Lalu mengapa kedua gadis itu berada di landasan udara?
Ternyata kedua gadis itu, Nitzia Mendoza Corral (18) dan Clarissa Morquecho Miranda (17), tengah membuat video selfie.
Dalam video itu yang dibuka setelah kematian keduanya, terlihat sebuah pesawat kecil mendekati landasan dari belakang kedua gadis malang tersebut.
Celakanya, kedua gadis tersebut tak melihat kedatangan pesawat itu.
Langsung saja sayap pesawat kemudian menghantam kepala keduanya yang mengakibatkan cedera parah.
Sejumlah saksi mata mengatakan kedua gadis itu sebenarnya berada di sebuah sirkuit balapan yang berada di samping landasan udara tersebut.
Beberapa orang sudah memperingatkan keduanya agar tak berada terlalu dekat ke landasan pacu karena sangat berbahaya.
Namun, kedua gadis remaja itu mengabaikan peringatan orang-orang tersebut.
Sejauh ini, pihak aparat keamanan tengah menyelidiki kasus tersebut, terutama mencari tahu mengapa pesawat itu mendarat sangat dekat di posisi kedua korban.
Sejumlah media setempat mengabarkan, saat insiden itu terjadi cuaca sangat cerah sehingga pandangan pilot tak mungkin terganggu.