Pilgub DKI
Larang Warga Berangkat ke Jakarta, Polres Pasuruan Keluarkan Maklumat
Selain mengeluarkan Maklumat khusus, polisi juga menggelar razia besar-besaran terhadap kendaraan yang lewat.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Polres Pasuruan menggelar razia besar-besaran dua hari terakhir di wilayah hukumnya. Razia rencanya akan dilakukan hingga Rabu (19/4/2017) pagi.
Razia ini merupakan salah satu upaya pencegahan massa atau kelompok tertentu yang hendak berangkat ke Jakarta dengan maksud khusus. Yakni, kemungkinan pergerakan masyarakat dari Pasuruan yang ke Jakarta dalam rangka Pilgub DKI Jakarta putaran kedua yang akan digelar, Rabu besok.
Razia itu dilakukan di sejumlah titik. Misalnya di terminal bus, di jalan-jalan yang dianggap rawan, di tempat wisata dan sebagainya.
Sasarannya adalah kendaraan-kendaraan dari luar kota yang sedang perjalanan ke Jakarta.
Sayangnya, dalam razia hingga sore hari ini, petugas kepolisian yang terdiri dari Unit Lalu Lintas, Unit Reskrim, Shabara, Intel dan instansi pendukung lainnya tidak menemukan indikasi apapun.
Baca: Halau Warga Malang ke Jakarta, Polisi Operasi Besar-besaran 6 Titik Rawan ini
Kepada Surya, Kapolres Pasuruan AKBP Muhammad Aldian mengatakan, razia ini dilakukan sebagai upaya pencegahan bila ada massa yang mau bertolak ke Jakarta.
"Kami antisipasi agar tidak sampai ke Jakarta. Karena saya sebagai pimpinan kepolisian di Pasuruan memiliki kewajiban untuk mencegah salah satu pihak yang mau ke jakarta," katanya.
Baca: Ratusan Aparat Gabungan Sweeping Terminal Purabaya, Barang Bawaan ini yang Diincar
Menurutnya, upaya itu sebenarnya bukan larangan untuk masyarakat yang mau pergi ke Jakarta. Hanya saja, ia mendapatkan arahan dari pimpinan untuk mencegah itu selama pelaksanaan Pilkada.
"Kalau bisa tidak ada yang berangkat ke Jakarta saat pilkada DKI Jakarta. Ini antisipasi teror dan hal - hal yang tidak diinginkan dan bisa mengganggu jalannya pelaksanaan Pilkada," ungkapnya.
Baca: Legislator PDIP Malang Sudah 1,5 Bulan Terjun Bantu Pemenangan Ahok-Djarot di Jakarta
Ia menjelaskan, dalam razia, pihaknya tidak menemukan orang-orang yang mau bepergian ke Jakarta. Semisal ada pun, ia akan meminta yang bersangkutan untuk menundanya.
"Dalam setahun ini kan ada 365 hari. Kalau bisa gak usah lah, ditunda dulu ke jakarta sehabisnya pilkada. Toh hanya sehari saja," terangnya.
Dia juga mengaku sudah mengeluarkan maklumat Polres Pasuruan. Isi maklumat, intinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Pasuruan, untuk tidak melaksanakan mobilisasi massa yang dapat mengintimidasi secara fisik maupun psikis pada tahapan pemungutan Pilgub DKI Jakarta putaran dua.
"Sebelumnya, kami sudah menjalin koordinasi dan komunikasi kepada seluruh jajarannya hingga ke sektor-sektor di Pasuruan untuk meredam mobilisasi masa ke Jakarta. Saya juga sudah koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para alim ulama di wilayah Kabupaten Pasuruan," tegas Muhammad Aldian. (Surya/Galih Lintartika)