Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sumur Ambles

Mengerikan! Inilah Video Saat 58 Sumur di Lereng Kelud Tiba-tiba Ambles dan Ambol

Ambles dan ambrolnya 58 sumur warga di Desa Manggis, Kediri yang berada di lereng Gunung Kelud ternyata memiliki tanda-tanda yang sama.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DIDIK MASHUDI
Salah satu sumur warga yang ambrol dan ambles di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Rabu (26/4/2017). 

"Kami khawatir kalau tidak segera ditimbun yang ambrol bakal semakin meluas dan berdampak pada rumah yang saya tinggali," ungkap Misman (62) kepada Surya.

Baca: Pakar Bencana ITS: Awas, Ambles dan Ambrolnya 55 Sumur Pertanda akan Longsor

Sumur di rumah Misman kini sudah ditimbun tanah dan terlihat rata. Namun di bekas sekitar lokasi sumur ditemukan sejumlah retakan tanah.

Malahan retakan tanah juga mulai mengenai tembok dapur. "Sejak kami tinggal di Desa Manggis, ini kejadian pertama yang kami alami," tambahnya.

Hampir semua warga yang berada di lereng Gunung Kelud itu tidak mengetahui penyebab fenomena alam langka yang sedang terjadi di desa tersebut.

Fenomena alam langka ambles dan ambrolnya 58 sumur warga yang tinggal di Lereng Gunung Kelud ini menarik perhatian Amien Widodo, Pakar Bencana dari ITS Surabaya.

Menurut Amien, ambles dan ambrolnya puluhan sumur milik warga di Dusun Dorok, Dusun Jambean dan Dusun Nanas yang berada di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri merupakan pertanda akan adanya longsor.

Sumur ambles dan ambrol tersebut karena adanya retakan tanah di wilayah tersebut.

"Makanya pada tahap awal area dengan lubang akan terlebih dulu ambles dan ambrol," ujarnya.

Jika berkaca peristiwa longsor di Ponorogo, juga terjadi retakan tanah dan penurunan permukaan tanah.

Hanya saja peristiwa di Ponorogo, kata Amien Widodo yang juga Koordinator Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS ini berlangsung selama tiga minggu secara bertahap.

“Kalau sudah 55 sumur itu cukup parah, bisa jadi nanti tahap airnya hilang dan tanahnya ambles," tegasnya.

Apalagi kalau curah hujan tinggi, maka harus segera diamankan. Karena bisa saja tiba-tiba longsor.

Ia menjelaskan, peristiwa longsor terjadi akibat lapukan tanah yang cukup tebal di pegunungan.

Lapukan yang awalnya diikat oleh akar tanaman saat ini tidak ada yang menahan. Sehingga tanah tersebut akan ambrol saat air hujan memasuki rongga lapukan dan membuat masaa tanah semakin berat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved