Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tarian Mengerikan Peninggalan Kerajaan Majapahit ini Dipakai Ruwat Desa, Begini Prosesinya

Tarian khas tradisional yang diwariskan secara turun-temurun sejak jaman Kerajaan Majapahit ini, menjadi klimaks kemeriahan bagi warga.

Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Mujib Anwar
SURYA/RORRY NURMAWATI
Tari Ujung peninggalan Kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh warga Dusun Begagan Desa Begaganlimo, Kabupaten Mojokerto, saat ruwat desa, Rabu (10/5/2017). 

"Yang jelas, dilarang memukul kepala dan kemaluan. Kalau tidak sengaja, maka harus segera meminta maaf," kata Tokoh Masyarakat Dusun Begagan Karnoko kepada Surya, Rabu (10/5/2017).

Untuk mengikuti kesenian tradisional yang konon sudah ada dan berkembang sejak Kerajaan Majapahit ini, tidak ada hadiah khusus.

Karena Tari Ujung bukan sebuah kejuaraan, sehingga tidak ada menang atau kalah. Pertarungan akan dihentikan setelah lima kali sabetan untuk masing-masing peserta.

"Tapi kami berikan reward sendiri bagi peserta, supaya semangat," imbuhnya.

Sayangnya, kesenian tradisional ini mulai terpinggirkan. Di Kabupaten Mojokerto sendiri, hampir jarang dijumpai kesenian Tari Ujung ini.

Kesenian ini hanya akan ada ketika event tertentu, seperti ruwat desa, mantenan dan hajatan tertentu.

"Tarian ini diwariskan secara turun temurun, tidak ada latihan ataupun wadah khusus. Jadi harapan kami tertumpuh pada generasi penerus supaya dilestarikan," harapnya. (Surya/Rorry Nurmawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved