Santri Tenggelam
BREAKING NEWS - Tragis, Gara-gara Bercanda Usai Unas, 6 Santri Gresik ini Tewas Mengenaskan
Benar-benar tragis. Inilah kalimat yang tepat untuk menggambarkan nasib enam santri Ponps Mambaus Sholihin Gresik yang tewas mengenaskan usai Unas.
Penulis: Sugiyono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Benar-benar tragis. Inilah kalimat yang tepat untuk menggambarkan nasib enam santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, di Jalan KH Syafii, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Kamis (18/5/2017).
Mereka tewas tenggelam di Danau saat mengikuti outbond bersama teman-temannya. Para santri adalah siswa madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setingkat SMP di Yayasan Mambaus Sholihin.
Ironisnya, kejadian mengenaskan tersebut terjadi hanya beberapa saat usai para santri itu mengerjakan tugas ujian akhir.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setelah mengerjakan ujian akhir sekolah, Kamis pagi, sekitar 300 orang santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin ingin melakukan outbound.
Lokasi yang dipilih adalah danau buatan, bekas tambang galian C yang hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari area pondok.
Baca: BREAKING NEWS - Outbond di Bekas Galian Tambang, 6 Santri Ponpes Mambaus Sholihin Gresik Tewas
Nah, begitu tiba di lokasi, para santri di salah satu pondok pesantren terbesar di Gresik ini langsung menggelar outbond. Suasana cerita tampak dan terpancar dari raut muka mereka.
Setelah beberapa menit menikmati outbond, sejumlah santri mulai ada yang bercanda dengan sesama temannya. Mereka saling dorong.
Niatan bercanda itu ternyata malah berakhir petaka. Tujuh santri tercebur dan masuk ke danau sedalam 1,5 meter lebih akibat bergurau dan bercanda dengan sesama temannya.
Akibatnya benar-benar tragis, enam diantaranya langsung tewas dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca: BREAKING NEWS - Inilah Identitas 6 Santri Gresik yang Tewas saat Outbond, 3 Warga Surabaya
Seorang santri mengatakan, enam temannya yang meninggal dunia saat outbond, semuanya siswa kelas tiga MTS.
"Outbond sengaja digelar, untuk perpisahaan, setelah selesai melaksanakan Ujian nasional (Unas)," ujarnya, kepada Surya, di ruang jenazah RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik, Kamis (18/5/2017).
Meski dimaksudkan untuk perpisahan, di outbond tersebut, para santri, katanya tidak ada agenda dan merencanakan untuk menceburkan diri dan kungkum di danau.
"Awalnya hanya ingin latihan baris berbaris saja," ucapnya.
Peristiwa itu, kata si santri yang mengenakan kopyah hitan ini, terjadi spontan dan murni karena ingin bercanda. Makanya sempat terjadi gurauan dan saling dorong.
"Tapi akhirnya malah jadi seperti ini. Enam teman saya tercebur ke danau dan meninggal dunia," tegas santri lainnya.
Baca: BREAKING NEWS - Tragis, 6 Santri Gresik yang Tewas Outbond Ternyata Usai Ujian Sekolah
Saat ini, jenazan enam santri yang meninggal berada di Kamar Jenazah RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik.
Sejumlah pejabat tampak mendatangi kamar jenazah. Diantaranya, Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim dan sejumlah pejabat lain.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Abu Hasan mengatakan, pihaknya masih mendata para korban dan proses mengurus kepulangan jenazah ke rumah masing-masing.
"Dan yang meninggal dunia ada enam santri, sedangkan yang lainnya selamat," tegasnya.
Baca: VIDEO - Kondisi Jenazah 6 Santri Gresik yang Tewas Outbond di RS Ibnu Sina
Inilah identitas enam santri Ponpes Mambaus Sholihin yang tewas saat outbond:
1. Saifudin Zuhri Subagio siswa kelas IX C MTS Mambaus Sholihin, warga asal Desa Nganjuk Cepu, Blora, Jawa Tengah.
2. Sholahuddin Achmad warga Jalan Gebang Wetan, Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
3. M Royi Amanullah warga Jalan Jemur Wonosari Gang Lebar, Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
4. Ahmad Syafii warga Jalan Industri, Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
5. Abd Rohman Nafis warga Jalan Tambak Asri Tanjung, Moro Krembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
6. Yosar Muhammad Ardiansyah Putra warga Jalan Pancawarna, Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Menurut Abu Hasan, berdasar informasi yang dihimpun BPBD, saat kejadian, ada sekitar 300 orang santri outbond di bekas galian C.
Ketika sedang berkumpul, para santri saling dorong sehingga ada tujuh anak tercebur.
Akhirnya enam anak meninggal dunia dan satu santri yang selamat.
"Sekarang kami sedang menunggu keluarga korban," tegasnya. (Surya/Sugiyono)