Kehadirannya Sempat Ditolak Buruh, THR Ternyata Pertama Kali Dibagikan Oleh Sosok Ini
Penasaran nggak sama sejarah THR? Ternyata THR pertama kali diberikan oleh orang ini...
TRIBUNJATIM.COM - Bulan Ramadhan sudah berjalan setengah bagian.
Oleh karena itu, Hari Raya Idul Fitri pun hanya tinggal memasuki hitungan hari.
Pada masyarakat Indonesia, khususnya pada kalangan pekerja, terdapat sebuah tradisi yang berlaku saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca: Diundang Makan Malam Ibunya, Pria Ini Malah Coba Perkosa Anaknya, Syok Lihat Keadaan Korbannya
Tradisi itu adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).
Pemberian THR itu memang selalu diberikan kepada para pekerja atau pegawai saat menjelang hari raya.
Saat ini, sebuah perusahaan wajib memberikan THR kepada para pekerja atau pegawainya maksimal tujuh hari sebelum hari raya.
Baca: VIDEO: Pilih Duduk di Belakang Rok, Pria Ini Lakukan Hal Menjijikkan, Perhatikan Gerakan Tangannya
Sejarah pemberian THR di Indonesia memang cukup panjang.
THR pertama kali dibagikan pada awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Tepatnya, pada era Soekiman Wirjosandjojo.
Baca: Baliho Ucapan Selamat Berpuasa Polisi Ini Bikin Netizen Gagal Paham, Fokus Pada Tulisan Pojok Bawah
Kabinet tersebut dilantik oleh Presiden Soekarno pada April 1951.
THR tersebut muncul karena dalam kabinetnya, Soekiman memiliki program kerja ingin menyejahterakan para pamong praja, yang saat ini merupakan para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Saat itu, Soekiman memberikan THR kepada para pegawainya di akhir Bulan Ramadhan.
Baca: Usai Cium dan Ajak Menantunya Bercinta, Pria Ini Malah Alami Nasib yang Tragis
Nilai yang diberikannya saat itu mencapai Rp125 atau setara dengan US$11 hingga Rp 200 atau setara US$17,5.
Jika dikonversikan pada nilai dollar saat ini, maka nilainya mencapai Rp 1,1 juta hingga Rp 1.750.000.
Tidak hanya memberikan THR, kabinet itu juga memberikan beras setiap bulannya kepada para pegawainya.
Baca: Foto Pornonya Tersebar di Facebook, Reaksi Gadis Ingusan Ini Bikin Ngelus Dada
Meski demikian, kebijakan mendapatkan reaksi keras dari para buruh.
Baca: Ini Tanggapan Pelatih Dan Manajemen BFC Soal Masalah Attitude Evan Dimas

Baca: Temukan Sosok Aneh di Jaring Pancing, Nelayan Syok Bukan Main Liat Penampakan Makhluk Laut Misterius
Sebab, mereka merasa pemerintah berbuat tidak adil.
Alasannya, mereka yang telah bekerja keras, namun nasib mereka tetap miskin.
Baca: Inilah Sosok Penyumbang Emas Monas, Nasibnya Tragis, Bukannya Dihargai, Malah Sering Masuk Penjara
Sehingga, mereka pun menentang kebijakan itu dan melakukan mogok kerja.
Namun, aksi itu rupanya tidak digubris oleh pemerintah.
Mengenai alasan pemberian THR itu sendiri sebenarnya juga cukup berbau politis.
Baca: Pino Cedera, Tim Pelatih Arema Putar Otak Llagi

Baca: Terungkap, Kepala Burung Garuda Pancasila Selalu Menoleh ke Kanan, Alasannya Bisa Bikin Tercengang
Saat itu, para pegawai pemerintahan terdiri dari banyak unsur ningrat, dan berafiliasi pada PNI.
Sehingga, Soekiman yang berasal dari Partai Masyumi pun ingin mengambil hati dengan memberikan THR kepada mereka pada akhir bulan Ramadhan.
Sejak saat itulah, THR pun diberikan kepada para pegawai pemerintahan.
Baca: Penemuan Granat Nanas Gegerkan Pekerja Proyek Jembatan di Kediri
Bahkan, saat ini THR tidak hanya diberikan kepada para pegawai pemerintahan saja.
Melainkan, saat ini THR juga bisa dinikmati oleh seluruh pekerja yang ada di Indonesia.
Baca: Parah, Beras Bulog Penuh Kutu dan Belatung, Warga Magetan Menolak
(Diolah dari berbagai sumber)