Bulan Puasa, Pengunjung Tempat Religi Kunon ini Turun Drastis
Penurunan pengunjung mencapai lebih dari 500 persen. Pengelola berharap bisa cepat normal kembali.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
"Kalau dibandingkan dengan hari-hari di bulan bukan puasa, jumlah pengunjungnya turun jauh," ujarnya.
Menurutnya, pengunjung di candi akan ramai kembali saat memasuki libur Lebaran. Saat libur Lebaran, jumlah pengunjung di candi bisa mencapai 1.500 orang per hari.
Ia mengeluhkan fasilitas di candi yang masih minim. Misalnya, fasilitas lampu penerangan dan tempat sampah. Lampu penerangan di candi hanya ada 15 buah. Jumlah itu masih sangat kurang. Terutama di bagian jalan masuk ke candi.
"Tempat pembuangan sampah, kami malah tidak punya. Selama ini nunut (menumpang) di lahan warga," katanya.
Selain itu, kondisi saluran air di depan candi juga tidak berfungsi maksimal. Saat hujan deras, air di selokan meluap. Air dari selokan itu masuk ke dalam areal candi.
"Dari Pemkab sudah pernah ngecek ke sini, tapi belum ada perbaikan sampai sekarang," imbuhnya.
Sekadar diketahui, Candi Penataran merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Kabupaten Blitar. Lokasi wisata itu berada di Kelurahan Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar atau di jalur alternatif Blitar-Kediri.
Berdasarkan cerita singkat yang ditempel di papan informasi menjelaskan, Candi Penataran dibangun secara bertahap mulai abad 12 M sampai abad 15 M.
Dengan begitu, kompleks candi dengan luas 180 m x 130 m itu mulai dibangun pada masa Kerajaan Kadiri, diteruskan Kerajaan Singasari, dan berakhir di masa Kerajaan Majapahit.
Kompleks candi itu memiliki tiga halaman. Halaman pertama terdiri atas Bale Agung, Ompak Empat, Pendapa Teras, Candi Angka Tahun, dan dua patung Dwarapala di bagian depan. Sedangkan di halaman dua hanya terdapat Candi Naga. Candi ini dulunya sebagai tempat menyimpan benda keramat.
Memasuki halaman tiga terdapat prasasti Palah (Penataran), Candi Induk, Candi Perwara, dan Candi Pendamping (Batur). Di halaman tiga ini juga terdapat kolam sebagai tempat pengambilan air suci. (Surya/Samsul Hadi)