Persaingan Makin Ketat, Pengembang Gajah Jor-joran Bangun Gedung Tinggi di Surabaya Pusat
Gedung tinggi baik untuk hunian, hotel, dan komersial di tengah kota Surabaya alias Surabaya Pusat terus bertambah.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gedung tinggi baik untuk hunian, hotel, dan komersial di tengah kota Surabaya alias Surabaya Pusat terus bertambah.
Bahkan antar pengembang gajah sepertinya makin bersaing ketat alias jor-joran.
Setelah pengembang PP Property dengan proyek Grand Shamaya-nya, Pakuwon Group juga bersiap mengembangkan Tunjungan Plaza (TP) 7.
Project Director Grand Shamaya, Nurjaman, mengatakan saat ini penjualan unit Grand Shamaya yang terletak di kawasan Jl Embong Sawo, sudah mencapai 40 persen.
"Respon pasar sangat positif. Sejak dilaunching satu bulan yang lalu, sudah 40 persen dari 360 unit apartemen yang kami siapkan," ujarnya, Jumat (30/6/2017).
Baca: Aneh, Pengunjung Stagnan, Pertumbuhan Cafe dan Restoran Malah Menjamur
PT PP Properti, anak perusahaan PT PP (Persero), mengatakan, sekitar 80 persen konsumen dari 40 persen unit yang laku, masih berasal dari Surabaya. Sisanya masih sekitar Jawa Timur, seperti Malang, Blitar, dan Bali.
Sementara konsumen dari Jakarta atau luar Jawa, Nurjaman mengaku belum terlihat.
"Tapi selama masa mudik dan balik Lebaran ini, kami berharap konsumen bisa dari daerah lain bisa terjaring," jelas Nurjaman.
Apalagi di semester II, ada kenaikan harga sekitar 5 persen.
Baca: Wow, Sampah Plastik Laut ini Didaur Ulang Jadi Laptop Ramah Lingkungan
Grand Shamaya menjadi proyek ketiga PP Property di Surabaya, setelah Grand Sungkono Lagoon dan Grand Dharmahusada Lagoon.
Bermain di segmen menengah ke atas atau bahkan premium, proyek satu tower ini bernilai Rp 700 miliar.
"Kami targetkan akhir 2017 atau Desember sudah sold out, dan mulai ground breaking," lanjutnya.
Sementara itu, Pakuwon Group, setelah selesai proyek The Peak di kawasan Pakuwon Center, Tunjungan Plaza, juga menyiapkan proyek baru.
