Aneh, Jelang Pendaftaran Gelombang Kedua Ditutup, Siswa Tetap Ogah Daftar di Dua SMA Negeri ini
Padahal pendaftaran PPDB Online gelombang dua resmi ditutup sampai pukul 23.59 WIB malam ini.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Jumlah pendaftar di SMAN 1 Kademangan, Kabupaten Blitar, masih belum memenuhi pagu hingga menjelang penutupan pendaftaran PPDB Online gelombang dua, Selasa (11/7/2017).
Dari pagu yang dibutuhkan lewat pendaftaran online gelombang dua sebanyak 130 siswa, sekarang masih terisi 19 siswa.
“Sampai saat ini pagu belum penuh, masih terisi 19 siswa,” kata Kepala SMAN 1 Kademangan, Eddy Budianto.
Pada pendaftaran online gelombang pertama, SMAN 1 Kademangan masih kekurangan siswa.
Dari pagu yang dibutuhkan sebanyak 222 siswa baru terisi 92 siswa. Berarti kekurangan pagu pada pendaftaran gelombang pertama di sekolah itu sebanyak 130 siswa.
Baca: Momen Penerimaan Siswa Baru, Tim Saber Pungli Datangi Sekolah, Ini yang Mereka Lakukan
Kekurangan pagu itu diharapkan bisa terpenuhi dalam pendaftaran online gelombang dua yang dilaksanakan mulai Senin (10/7) sampai Selasa (11/7).
Tapi kenyataannya, hingga menjelang pendaftaran gelombang dua ini, SMAN 1 Kademangan masih tetap kekurangan siswa. “Kami menunggu kebijakan dari dinas,” ujarnya singkat.
Selain SMAN 1 Kademangan, sekolah lain yang masih kekurangan pagu hingga menjelang penutupan pendaftaran online gelombang dua, yakni, SMAN 4 Kota Blitar.
Pada pendaftaran online gelombang pertama, SMAN 4 masih kekurangan pagu sebanyak 40 siswa. Tetapi, hingga menjelang penutupan pendaftaran online gelombang dua ini, kekurangan pagu itu masih terisi 35 siswa.
Sebelumnya diberitakan ada enam SMA negeri di bawah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota/Kabupaten Blitar yang masih kekurangan siswa pada pendaftaran online tahap pertama.
Baca: Anaknya Tak Lolos Seleksi, Warga Demo dan Labrak SMP Negeri Ini, Ancamannya Menakutkan
Keenam sekolah itu membuka pendaftaran gelombang dua untuk memenuhi pagu.
Keenam sekolah itu, dua SMA di wilayah Kabupaten Blitar dan empat SMA di wilayah Kota Blitar.
Dua SMA di Kabupaten Blitar yang kekurangan pagu pada pendaftaran gelombang dua yakni SMAN 1 Kademangan dan SMAN 1 Ponggok. Sedangkan empat SMA di Kota Blitar, yakni, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4.
Dari enam sekolah itu, tinggal dua sekolah, yakni SMAN 1 Kademangan dan SMAN 4 Kota Blitar yang belum terpenuhi pagunya menjelang penutupan pendaftaran oline gelomang dua ini.
Baca: Tak Dilirik Siswa, Pendaftaran Siswa Baru di SMA Negeri Pinggiran Seperti Kuburan
Misalnya, kekurangan pagu di SMAN 1 Ponggok sekarang sudah terpenuhi di pendaftaran gelombang dua. Pada pendaftaran gelombang pertama, SMAN 1 Ponggok masih kekurangan 15 siswa.
Bagitu juga di SMAN 1 Kota Blitar. Pada pendaftaran online gelombang pertama, SMAN 1 Kota Blitar masih kekurangan tujuh siswa.
Kekurangan itu sudah terisi pada pendaftaran gelombang dua ini. Hal sama juga terjadi di SMAN 2 Kota Blitar dan SMAN 3 Kota Blitar.
Pada pendaftaran gelombang pertama dua sekolah itu masing-masing masih kekurang delapan siswa dan sudah terpenuhi di pendaftaran gelombang dua.
Baca: Ngeper Diprotes Warga, Dindik Jatim Batalkan Kebijakan Penambahan Poin PPDB
Panitia PPDB Online SMAN 1 Kota Blitar, Candra mengatakan sebenarnya pada pendaftaran tahap pertama, SMAN 1 hanya kekurangan tiga siswa saja.
Tetapi, ada empat siswa yang diterima di pendaftaran gelombang pertama tidak melakukan daftar ulang. “Tapi sekarang sudah terpenuhi,” kata Candra.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Suhartono mengatakan belum ada kebijakan baru dari provinsi soal sekolah yang masih kekurangan pagu pada pendaftaran online gelombang dua ini.
Ia hanya bisa menunggu kebijakan dari provinsi.
“Pendaftaran tutup hari ini sampai pukul 23.59 WIB. Masih ada waktu, mudah-mudahan bisa terisi kekurangannya,” kata Suhartono.
Di luar itu, kata Suhartono, ada 51 siswa yang tidak melakukan daftar ulang pada pendaftaran online tahap pertama.
Sejumlah siswa itu yang sudah diterima di SMA negeri di Kabupaten Blitar maupun di Kota Blitar. Siswa yang tidak melakukan daftar ulang otomatis tidak diterima di sekolah negeri.
Siswa itu juga tidak bisa mendaftar lagi di pendaftaran gelombang dua karena PIN-nya sudah secara otomatis diblokir. “Solusinya mereka sekolah di swasta,” kata Suhartono.
Menurutnya, siswa yang tidak melakukan daftar ulang rata-rata masih kurang informasi soal PPDB Online. Para siswa biasanya menunda-nunda pelaksanaan daftar ulang.
Mereka berpikir proses daftar ulang masih secara manual dan bisa kompromi dengan panitia jika terlambat.
Padahal, sistem daftar ulang juga secara online. Data siswa yang sudah melakukan daftar ulang secara otomatis sudah terintegrasi ke server panitia pusat dan terblokir.
“Itu mesin yang kerja, kalau sudah masuk sistem tidak bisa diutak-atik lagi. Makanya siswa dan orangtua harus memahami sistem pendaftaran online ini,” ujarnya. (Surya/Samsul Hadi)