Darurat Limbah Beracun
Gus Ipul Sebut Pembuangan Oli Sembarangan di Romokalisari Tegaskan Jatim Darurat Limbah B3
Jatim saat ini dalam kondisi darurat limbah B3 dan butuh penyikapan serius oleh semua pihak.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
Tapi hanya 180 perusahaan atau industri yang mendaftarkan pengolahan limbahnya ke BLH Jatim. Baik diolah sendiri, maupun diserahkan ke pabrik pengolah limbah B3 di Cileungsi Jawa Barat dan Kabupaten Mojokerto.
"Nah, yang 60 persennya itulah yang belum tahu," imbuh Gus Ipul.
Baca: Video: 200 Warga Rusunawa Romokalisari Korban Dampak Limbah Cair LPG Dievakuasi ke Sebuah Masjid
Untuk itu, pihaknya minta tim dari BLH yang turun segera memastikan kandungan limbah cair yang dibuang di sungai kawasan Rusunawa Romokalisari. Termasuk memastikan asal limbah yang disebut berupa oli bekas itu dari pabrik mana. Apalagi, ada yang menyebut bahwa limbah tersebut berasal dari luar negeri.
"Itu penting dan sangat sensitif. Wong ngurusi limbah sendiri saja kita masih belum mampu. Apalagi limbah yang katanya dari luar negeri itu harus dicek kebenarannya. Karena data dari BLH, sampai hari ini belum ada impor oli bekas masuk ke Jatim," tegasnya.
Baca: Begini Kronologi Laka Maut Bus Medali Mas vs Truk Pupuk yang Tewaskan 10 Orang
Baca: Usai Liburan ke Bali, Dua Sahabat Asal Austria ini Malah Celaka dan Meregang Nyawa
Sementara untuk warga Rusunawa Romokalisari yang menjadi korban limbah cair B3, Gus Ipul minta diberi penanganan cepat dan perhatian sangat serius.
"Biaya pengobatannya juga harus dibebaskan," imbuhnya.
Sebelumnya, sebuah truk kontainer membuang cairan limbah cair ke sungai kawasan Rusunawa Romokalisari pada Kamis (13/7/2017) malam.
Akibatnya, 200 orang warga sekitar harus dievakuasi akibat keracunan menghirup aroma limbah berbahaya tersebut. (Tribunjatim/Mujib Anwar)