Ditolak Warga, Pemkot Blitar Malah Anggarkan Rp 11,5 Miliar untuk Bangun SMP Negeri ini
Alot! Perseteruan antara warga Pemkot dipastikan akan terus terjadi, karena dua pihak sama-sama ngotot.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
Menurutnya, warga sudah mengadukan permasalahan itu ke wakil rakyat.
Baca: Wapres JK Resmikan Pengerjaan Proyek Umbulan di Pasuruan, Harga Air Bersih Makin Murah
Dewan mengeluarkan rekomendasi untuk Pemkot agar mengajak dialog warga. Selama proses dialog, Dewan meminta Pemkot menunda rencana pembangunan di lokasi.
“Selama ini kami belum pernah diajak dialog. Hanya sekali ada sosialisasi. Itupun Pemkot menyampaikan keputusan kalau berencana membangun gedung sekolah di lahan tersebut,” kata Widodo.
Dikatakannya, lahan yang ada dibangun gedung sekolah dulunya merupakan tanah bengkok Kelurahan Tanggung. Setelah ada perubahan status dari desa menjadi kelurahan lahan itu diiventarisir masuk aset Pemkot Blitar.
Kemudian, lahan itu disewakan ke warga setempat. Tiap tahun ada pembaruan sewa lahan. Pada 2017 ini, pihak Pemkot sudah tidak menyewakan lahan ke warga lagi.
“Biasanya tiap akhir tahun ada proses lelang sewa lahan. Tapi, akhir tahun 2016 lalu tidak ada. Berarti tahun ini warga tidak ada yang menggarap lahan itu,” ujarnya.
(Wasekjen Gerinda Sebut RUU Pemilu Untuk Muluskan Jokowi Jadi Calon Tunggal Pilpres 2019)
Anggota Komisi I DPRD Kota Blitar, Nuhan Eko Wahyudi mengatakan tidak mempermasalahkan Pemkot mulai melakukan pengerjaan fisik gedung sekolah meski ada penolakan dari warga. Asalkan, Pemkot sudah melengkapi semua perizinan pembangunan gedung sekolah tersebut.
Menurutnya, kondisi SMPN 3 yang lama memang sudah padat. Kawasan itu merupakan kompleks tempat pendidikan. Sejumlah sekolah berada di kawasan itu. Akibatnya, tiap pagi dan siang kondisi jalan di lokasi sering macet.
“Memang harus segera diurai. Kawasan itu memang sudah padat dan sering menyebabkan macet,” katanya. (Surya/Samsul Hadi)