Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cukup Bayar Rp 50 Ribu Sekali Kencan, PSK Pasuruan Beri Layanan Istimewa ini ke Pelanggannya

Tarif murah dan layanan istimewa membuat si penjual layanan birahi cukup mudah menarik mangsa.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
istimewa
Ilustrasi PSK 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Satpol PP Kabupaten Pasuruan kembali merazia para Pekerja Seks Komersial (PSK) , Jumat (27/7/2017).

Razia dilakukan di dua lokasi, Pasar Baru Ngopak Grati dan Sedarum, Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Hasilnya, delapan PSK berhasil diamankan petugas. Satu diantaranya, dinyatakan positif mengidap HIV Aids.

Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko mengatakan, razia ini dilakukan dalam rangka operasi pekat dan menerapkan Perda No 3 Tahun 2017 tentang pemberantasan pelacuran.

Pasalnya, meski sudah beberapa kali melakukan razia, ternyata masih banyak pelacuran di Pasuruan.

"Ini wujud komitmen kami selalu merazia prostitusi," katanya kepada Surya.

(Mesum Siang Hari di Toilet Stadion Magetan, Muda-mudi ini Jadi Artis Porno Dadakan)

Seorang PSK saat diamankan petugas Satpol PP Pasuruan setelah berusaha melarikan diri ke semak-semak, Jumat (28/7/2017).
Seorang PSK saat diamankan petugas Satpol PP Pasuruan setelah berusaha melarikan diri ke semak-semak, Jumat (28/7/2017). (SURYA/GALIH LINTARTIKA)

Saat razia di dua tempat tersebut, petugas butuh tenaga ekstra. Sebab, mayoritas PSK yang hendak dirazia melarikan diri.

Bahkan sebagian yang nekat melarikan diri dengan masuk ke semak-semak. Tapi ada juga yang berhasil diamankan.

"Yang kami amankan delapan orang, sisanya melarikan diri. Empat di Ngopak dan empat lainnya di Nguling," terang Yudha, sapaan akrabnya.

(Wapres JK Resmikan Pengerjaan Proyek Umbulan di Pasuruan, Harga Air Bersih Makin Murah)

Menurut Yudha, dua lokasi yang dirazia ini memang bukan lokasi biasanya. Untuk Ngopak, para PSK biasa mangkal di warung kopi sambil menunggu pelanggannya. Sedangkan di Nguling, mereka stand by di gedung kosong menunggu pelanggannya.

"Itulah yang membuat kami sulit merazia mereka," imbuhnya.

Meski demikian, delapan orang PSK yang berhasil ditangkap sekarang sudah diamankan di Mako Satpol PP. Mereka akan menjalani sidang tipiring.

(25 Cewek Cantik Terapis Spa di Surabaya Terjaring Razia, Tempat Prakteknya Mengkhawatirkan)

Dalam pemeriksaan sementara, dari delapan PSK tersebut, satu diantaranya ternyata pernah diamankan sebelumnya.

"Ada satu yang sudah pernah terkena razia. Hal itu akan menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhi hukuman. Kami ingin mereka jera dan akan membina mereka," ungkapnya.

(Astaga, Komunitas Gay di Pasuruan Menjamur, Anggotanya Bikin Geleng-geleng Kepala)

PSK Pasuruan saat diperiksa kesehatannya, usai diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Jumat (28/7/2017).
PSK Pasuruan saat diperiksa kesehatannya, usai diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Jumat (28/7/2017). (SURYA/GALIH LINTARTIKA)

Satpol PP juga minta Dinas Kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan para PSK. Hasilnya, satu diantaranya positif menderita HIV/AIDS.

"Untuk yang menderita HIV/AIDS, kami koordinasikan dengan Dinkes, apakah dikarantina atau diapakan nantinya," tukasnya.

(Buru-buru ke Sekolah Pakai Motor, Hiii . . . Tubuh Bapak dan Anak ini Penyet Dilindas Bus)

Sementara itu, AB, salah satu PSK yang ditangkap, mengaku sudah menjalani pekerjaan di dunia layanan birahi dan seksual tersebut selama enam bulan terakhir. Selama waktu tersebut, dirinya memilih mangkal di Ngopak.

Setiap malam, AB bilang bisa melayani hingga empat pelanggan pria hidung belang. Bahkan terkadang lebih.

"Bayarnya murah kok, Mas. Sekali main cuma Rp 50 ribu," ucapnya.

Meski bayarnya murah meriah, PSK ini menjamin layanan yang diberikan kepada pelanggannya tetap istimewa dan bisa bikin ketagihan. "Dijamin puas. Main seperti di film juga bisa," imbuhnya.

Dari tarif tersebut, Rp 40 ribu untuk si PSK. Sedangkan Rp 10 ribu diberikan kepada pemilik warung.

"Lumayan bisa menghidupi keluarga. Sekarang kan cari uang sulit," imbuh AB. (Surya/Galih Lintartika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved