Kades Sidojangkung Blak-blakan Soal Tawarannya yang Pernah Ditolak Istrinya Sebelum Tewas Terbunuh
Terungkap, sebelum tewas ternyata Luluk pernah menolak sebuah tawaran dari sang suami. Apa itu ya?
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sampai saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya Luluk Diana (38), yang merupakan istri Kades Sidojangkung, Menganti, Gresik, Sugiyanto.
Meski polisi menduga Luluk tewas karena dibunuh, namun sampai saat ini masih belum ada perkembangan signifikan terkait kasus itu.
Sementara itu, Sugiyanto tetap berharap kasus itu segera menemui titik terang.
Bahkan, Sugiyanto berharap pembunuh istrinya bisa segera ditangkap.
Baca: Terungkap, Kebiasan Istri Kades Sebelum Tewas Terbunuh Suka Pergi Sendiri ke Tempat Beginian
Baca: Istri Kades Ditemukan Tak Bernyawa di Tengah Hutan, Netizen Ungkap Aktivitas Korban Sebelum Tewas
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapat kabar terkait tertangkap pelaku perampok uang Rp 150 juta sekaligus pembunuh istrinya, Luluk Diana.
"Belum ada kabar. Informasinya polisi terus memburunya," ujarnya, kepada Surya.
Untuk itu, dirinya, kata Sugiyanto minta doa semua pihak agar si perampok dan pembunuh kejam tersebut dapat segera ditemukan.
"Doakan pelakunya semoga segera ketemu dan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya yang kejam dan biadap," ucapnya, dengan wajah sedih.
Baca: Lagi Rilis Kasusnya, Jari Tora Sudiro Kepergok Bergerak-gerak, Netizen Malah Minta Videonya Dihapus
Baca: Polisi Kesulitan Korek Data dari Keluarga Soal Tewasnya Istri Kades, Reaksi Suami Jadi Penyebabnya
Sementara itu, Sugiyanto juga bicara blak-blakan soal istrinya itu.
Menurutnya, almarhum dan keluarga besar tidak pernah punya musuh.
Menurut Sugiyanto, dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada yang istimewa dengan istrinya.
Kesehariannya dinilai tergolong sangat biasa.
Baca: Foto Pembakar Zoya Ditangkap Polisi Viral, Begini Mukanya Saat Tanpa Penutup, Netter Fokus Rambutnya
Baca: VIDEO: Datangi Sekelompok Orang, Wanita Ini Ngaku Nabi ke 26, Netter Ngakak Lihat Bukti yang Dibawa
Tidak ada gaya hidup mewah, meski tergolong orang mampu dan kaya di kampungnya.
Motor dan mobil yang dipakai sehari-hari juga keluaran lama.
Bahkan, hubungan dengan masyarakat dan konsumen serta relasi bisnisnya juga seperti orang pada umumnya.
Termasuk sikap mandiri selalu dikedepankan di dalam diri almarhum Luluk dan keluarganya.
Baca: Banyak Dicari, Foto Pria yang Diduga Jadi Pembakar Zoya Beredar, Netizen Fokus Pada Kaki Kanannya
Baca: Baru Sehari Tulisan Soal Zoya yang Dibakar Sudah Dibagikan Jutaan Kali, Netter Sampai Gak Percaya
Hal itu terlihat dalam kesehariannya yang selalu sendiri dalam menjalankan bisnis properti dan jual beli tanah kavling.
"Nyonya itu orangnya sangat sederhana. Saya tawari ganti mobil yang baru juga tidak mau. Sepeda motor sejak 2013, saya mau ganti, ya tidak mau. Katanya, sepeda motor masih bisa dipakai," ucap Sugiyanto, Kamis (10/8/2017).
Selama mengembangkan bisnis, almarhum Luluk Diana selalu baik menjaga komitmen dengan konsumen sehingga usahanya yang sudah jalan selama puluhan tahun terus lancar hingga sekarang ini.
Semua urusan bisnis dikelola sendiri oleh Luluk Diana.
"Semua usaha, hubungannya dengan nyonya. Saya ikut mengawasi bisnis. Tapi, pemasaran semuanya di nyonya. Kelemahan saya, nyonya ini komunikasi dengan siapa saja, saya tidak tahu. Kalau saya ada relasi, ya langsung saya arahkan ke nyonya," terangnya.
Apakah punya rekanan bisnis yang kurang baik, Sugiyanto mengaku dan menegaskan kembali, bahwa sang istri tidak punya musuh sama sekali.
"Selama ini dengan keluarga dan warga ya tidak ada masalah. Saya tidak pernah ribut dengan orang. Selama ini dengan masyarakat juga sangat baik," tegasnya.
Berita ini telah mengalami penggantian di bagian foto. Atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kami mohon maaf.