Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Begini Kisah Aan, Waria yang Punya Salon Sendiri Hingga Sediakan Layanan Plus-plus Untuk Pelanggan

Aan, seorang waria yang nekat sembunyi di got saat terjaring razia. Ia punya salon sendiri hingga membuka layanan plus-plus untuk pelanggannya.

Penulis: Sundah Bagus Wicaksono | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/SUNDAH BAGUS WICAKSONO
Aan saat diamankan petugas dari Tim Asuhan Rembulan Malam II ke truk Satpol PP usai bersembunyi di sebuah got pinggir jalan di Jalan Margomulyo, Surabaya, Minggu (20/8/2017) dini hari. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sundah Bagus Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - LMJ alias Aan (40), seorang waria yang terjaring operasi Tim Asuhan Rembulan Malam II di Jalan Margomulyo dan sempat bersembunyi di got, sehari-hari bekerja di sebuah salon depan Grand Pakuwon City, Jalan Banjar Sugihan, Tandes, Surabaya.

Hal ini dikatakannya kepada TribunJatim.com di kantor Satpol PP Pemkot Surabaya usai pendataan dirinya, Minggu (20/8/2017) dini hari.

"Aku sehari-hari kerja salon. Lokasinya depan Grand Pakuwon City, sekalian ngontrak dan tidur di sana. Menjalankan usaha salon sendirian," kata waria asal Babat, Lamongan tersebut.

( VIDEO: Kabur dari Kejaran Petugas, Waria Nekat Sembunyi di Got, Lihat Tingkahnya Saat Terciduk! )

Aan mengaku baru kali pertama ini terjaring operasi Tim Asuhan Rembulan Malam.

"Kalau aku sih baru kali ini. Kalau temanku tadi yang berhasil kabur sudah empat kali terjaring, jadi nggak kaget kalau berhasil meloloskan diri," imbuhnya.

Awalnya, Aan bersama seorang teman warianya janjian untuk bertemu di Jalan Margomulyo (lokasi penangkapannya) guna mengajak kerja sama untuk pergi ke sebuah acara di kampung.

Apes, saat keduanya bertemu, Tim Asuhan Rembulan II sedang menyisir Jalan Margomulyo.

Teman Aan berhasil kabur, sedangkan dirinya terpojok.

( Polisi Gelar Operasi, Delapan Orang Pemabuk dan Seorang Waria Terciduk Razia )

"Jadi ya, aku sama temenku bertemu di Jalan Margomulyo karena mau ngajak temenku mengisi acara electone yang ada di kampung deket salonku. Pas lagi ngobrol tiba-tiba ada Satpol PP datang, ya otomatislah kami kabur. Temenku yang sudah biasa ketangkep sudah paham cara meloloskan diri. Tapi aku kan masih bingung dan kaget, gak bisa kabur lalu sembunyi aja di got," jelasnya sambil sesekali menata rambut lurusnya.

Saat ditanya terkait pekerjaan lain yang dilakoninya, Aan mengatakan dulunya pernah bekerja di sebuah pabrik kayu di Surabaya selama kurang lebih lima tahun.

Namun karena kecemburuan sosial karyawan lama, Aan yang saat itu menjadi karyawan baru dan diangkat cepat menjadi pengawas terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya dan membuka salon sendiri.

( Sehari Bisa Sampai Dapat 20 Pelanggan, Waria Ngaku Cuma Mau Layani Om-om: Karena Duitnya Banyak! )

Selain itu, dia juga mengatakan membuka layanan plus-plus bagi pelanggan salon yang ingin menyewanya via online (media sosial).

"Ya, sesekali membuka bookingan untuk melayani para brondong dan om-om yang mau main denganku. Tapi jarang sih, kalau libido udah memuncak aja aku baru open BO, kalau enggak ya enggak," beber pria yang mengaku sudah tidak tertarik dengan perempuan sejak SD ini.

Aan mematok tarif dari Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu untuk melayani pria dewasa dengan syarat harus melakukannya di hotel, akan tetapi dirinya memberikan pelayanan gratis bagi para pemuda yang mau memuaskan nafsunya di lokasi tempatnya bekerja.

Kemudian saat ditanyakan adakah rasa penyesalan dalam dirinya, Aan dengan mantap menjawab 'iya' namun disambung dengan kata 'tapi mau gimana lagi'.

"Ya mau bagaimana lagi, lha udah kayak gini ini jalan hidupku. Yang penting aku tidak akan melakukan operasi dan tidak sepenuhnya menyalahi kodratku sebagai lelaki," pungkas anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved