Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mau Diajak Istri Salat Subuh Berjamaah, PNS di Malang ini Malah Gantung Diri

Niat Nurul Laily Agus Dwi Wati mengajak suami tercinta jamaah salat Subuh bersama akhirnya berbuah duka.

Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
kompas.com
Ilustrasi gantung diri 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Niat Nurul Laily Agus Dwi Wati mengajak suami tercinta jamaah salat Subuh bersama akhirnya berbuah duka, Sabtu (19/8/2017).

Suami yang dicintainya sudah meregang nyawa usai mengakhiri hidup dengan cara tak terduga, bunuh diri.

Sontak, suasana duka menyelimuti rumah Nurul Laily di Perum Puri Kartika Asri, Blok M/15, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang.

Suami Nurul, Catur Jatmiko ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri di lantai dua rumah tersebut.

(Timika Rusuh, Massa Bakar Mobil dan Kantor Milik PT Freeport)

Ketua RT 1/RW 9 Bumiayu, Hadi Pratikno mengatakan jenazah korban ditemukan pertama kali oleh  istrinya sendiri.

Hadi mendengar kabar itu setelah Salat Subuh.

“Saat saya pulang dari masjid, ada yang memberi tahu saya kalau Pak Jatmiko meninggal dunia,” kata Hadi.

Menurutnya, awalnya Nurul bermaksud mengajak Jatmiko Salat Subuh.

Namun, Nurul tidak menemukan Jatmiko di lantai satu rumahnya.

Lantas Nurul naik ke lantai dua rumah.

Alangkah kagetnya Nurul ketika melihat tubuh Jatmiko menggantung pada besi dekat jemuran.

“Tinggi besi itu sekitar 1,5 meter dari lantai. Saat ditemukan, kedua kakinya menekuk,” tambahnya.

Hadi langsung datang ke rumah korban.

(Terungkap, Ria Irawan Ikut Promosikan Umrah First Travel Ternyata Demi Julia Perez, Lho Kok?)

Belum diketahui penyebab Jatmiko gantung diri.

Hadi menilai Jatmiko sebagai pria yang ceria.

“Kami kumpul bersama pada 16 Agustus 2017 lalu,” tambah Hadi.

Jatmiko yang bekerja sebagai PNS di Ajendam V/Brawijaya dikenal rajin ibadah dan olah raga.

Hadi pun sering olah raga bersama Jatmiko.

Terakhir Hadi main bulu tangkis bersama Jatmiko sekitar sepekan lalu. Saat itu tidak geliat aneh pada Jatmiko.

“Makanya saya kaget mendengar kabar itu,” tambahnya.

(Mau Apel ke Mapolres, Polwan Cantik ini Dikeroyok Begal, Motor dan Barang Berharganya Jadi Bancaan)

Kasubag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni  menjelaskan, hasil identifikasi kepolisian terhadap jasad Catur Jatmiko tidak mendapati adanya tanda-tanda kekerasan.

Dugaan kuat bunuh diri juga terlihat dalam peristiwa itu, yakni, lidah menjulur dan keluar cairan dari alat kelamin korban.

Jenazah kemudian diserakan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman.

”Identifikasi menyimpulkan dugaan bunuh diri,” tegasnya, Sabtu (19/8/2017).

Menurut Heni, modus yang dilakukan korban untuk bunuh diri yaitu dengan cara mengalungkan lehernya kepada tali cokelat.

Diduga Jatmiko melakukan lompatan atau ayunan sehingga saat terjun ke bawah, lehernya tersangkut lalu menggantung.

Ia melakukan hal itu pada jemuran besi yang menjadi alat dugaan bunuh diri.

Besi tersebut bisa menopang tubuh korban yang tergantung meski dengan hentakan lompatan atau ayunan dilakukan sebelumnya.

”Peristiwanya diperkirakan masuk dini hari saat keluarga masih tidur lelap,” pungkas mantan Kasium Polres Malang Kota(Surya/Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved