Dapat Medali Emas dan Perak di PIMNAS, Alat Ini Mampu Mengekstrak Propolis dalam Waktu Singkat
Alat pengekstrak propolis dari sarang lebah dalam waktu yang singkat ini mendapat medali emas dan perak di ajang PIMNAS 2017.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rektor Universitas Brawijaya (UB), Mohammad Bisri mengaku bangga terhadap raihan prestasi para mahasiswanya yang berhasil menjadi juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXX di Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Salah satu karya unggulan yang berhasil mendapatkan medali emas di ajang tahunan tersebut adalah karya dari mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian.
Tim yang terdiri dari Annisa Aurora Kartika, Rio Bangga Indriawan, Nada Mawarda Rilek, Ahmed Alwy Al Azmi, dan Vindya Septian Angga, berhasil membuat alat yang bisa mengekstrak propolis dari sarang lebah dalam waktu yang singkat.
( Prihatin pada Kondisi Bangsa, Kompak Adakan Seminar Bertajuk Nasionalisme )
"Alat kami lebih cepat 6 jam dari microwave dan 7 kali lebih cepat dari cara konvensional," ujar Ahmed Alwy, Senin (28/8/2017).
Alat yang diberi nama B-Protect (Bee Propolis Heat Extarctor) ini memenangkan medali emas di kategori presentasi dan mendapatkan perak di kategori poster PKM-KC5.
"Kami mendapatkan inspirasi saat melihat ektraksi propolis di peternakan lebah yang masih menggunakan cara konvensional," tambahnya.
Saat ini, propolis sendiri dipercaya sebagai obat herbal yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Sekali beroperasi, alat ini mampu mengekstrak propolis sebanyak 200 ml.
"Untuk pembuatan alatnya saja membutuhkan dana sekitar Rp 3,5 juta," ujar mahasiswa Keteknikan Pertanian ini.
Dibutuhkan waktu 6 bulan penelitian untuk menciptakan B-Protect.
"Kendalanya pada pembuatan Box Control alat ini cukup sulit, beberapa kali harus mengganti dengan yang sesuai," tambah Alwy.
( Dua Mahasiswa Untag Surabaya Rancang Sistem Kontrol dengan Suara, Perhatikan Cara Kerjanya! )