Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beda Banget! Ternyata Seperti Ini Warga Myanmar Memandang Kaum Rohingya

Banyak berita bermunculan terkait tindak kekerasan terhadap etnis Rohingya di provinsi Rakhine, Myanmar. Sebagian Masyarakat dunia pun tunjukkan...

Associated Press
Pengungsi Etnis Rohingya 

Laporan-laporan menyebutkan bahwa kelompok militanlah (Rohingya) yang membakar desa-desa, bukan tentara (Myanmar), dan tidak disebutkan mengenai banyaknya pencari suaka Rohingya yang melarikan diri ke Banglades.

Penggunaan kata “teroris” dipaksakan oleh Komite Informasi Myanmar, yang memperingatan media agar mereka patuh.

Berita dan gambar-gambar yang menyesatkan atau bohong di media sosial hanya membuat perpecahan lebih dalam lagi.

Permusuhan terhadap kaum Rohingya bukanlah hal baru di Myanmar, namun lahir dari prasangka yang sudah lama terhadap kelompok minoritas itu, yang tidak dianggap sebagai warga Myanmar.

Kelompok Rohingya, yang bahasanya begitu berbeda dengan bahasa lain di negara bagian Rakhine, tidak dianggap salah satu dari 135 kelompok etnis resmi di Myanmar.

(Tanpa Rendi Irwan dan Oktafianus Fernando, Persebaya Siapkan Pemain Ini untuk Hadapi Persinga Ngawi)

Kelompok nasionalis menghembus-hembuskan desas-desus bahwa Muslim Rohingya adalah ancaman, antara lain dengan karena pria Muslim berhak memiliki empat istri dan banyak anak.

Banyak yang berada di Rakhine takut mereka akan mengambil alih lahan mereka suatu hari karena populasi mereka terus bertambah.

Sikap bermusuhan dengan cepat terlihat saat kita berbicara dengan warga biasa.

"Mereka tidak berpendidikan dan tidak memiliki pekerjaan. Mereka bikin banyak anak," seorang perempuan di usia 30-an mengatakan hal itu kepada saya di jalanan.

"Jika tetanggamu punya banyak anak dan membuat keributan di sebelah, akankah kamu menyukainya?"

"Saya kira orang-orang itu bermasalah. Mereka jelek. Saya tidak suka mereka," kata perempuan lain, seorang pekerja rumah tangga.

Namun dia menambahkan bahwa, "Kita tidak dapat bertepuk hanya dengan satu telapak tangan," yang berarti dia sadar bahwa ada dua sisi dari sebuah cerita.

Tentu saja masih ada sebagian yang simpati dengan keadaan Rohingya, meski mereka dianggap kurang vokal.

"Saya kira banyak Muslim Bengali yang terbunuh," kata seorang supir taksi.

"Saya kira banyak yang dibunuh pasukan pemerintah karena sebagian lokasi mereka terisolasi. Saya pikir PBB seharusnya dilibatkan."

Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Kompas.com dengan judul Bagaimana Orang Myanmar Memandang Warga Rohingya?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved