Lawan Pil 'Kejang-kejang' PCC, Lamongan Terjunkan Tim Gabungan Sabu Bersih Apotek dan Toko Obat
Operasi dilakukan dalam rangka pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
(BREAKING NEWS - KPK Geledah Ruang Kerja dan Rumah Dinas Wali Kota Batu)
Pengecekan ada atau tidak adanya obat keras yang terdiri 5 macam yang dijual di apotek itu.
Item pengecekan tersebut, sesuai dengan diungkapkan Agus Sulistiyo Utomo dari Dinas Kesehatan Lamongan, sesuai prosedur yang sudah ditetapkan oleh BP POM.
Mengingat BP POM telah mengeluarkan rilis berulamg kali terkait jenis obat dan obat tradisional yang dilarang seperti kalisoprodol, karnopen pada tahun 2009 telah dilarang untuk diedarkan.
Dari operasi ini hanya ada penjaga apotek yang tidak bisa menunjukkan SIKTTK, namun tim memberi kesempatan menyusul untuk menunjukkan SIKTTK di Kantor Dinas Kesehatan Lamongan.
Sementara itu cheklis obat yang dimiliki Apotek As Syifa terdapat obat keras, namun apoteker dari apotek tersebut obat tersebut sudah tidak ada.
"Tim pengecekan obat yang bersifat keras harus berdasarkan resep dokter, " katanya.
(Jadi Korban Tabrak Lari, Warga Tuban Sekujur Tubuhnya Hilang di Jalan Nasional Lamongan)
Dalam razia ini tim tidak menemukan ada obat terlarang. Namun Tim menemukan jamu bermerk Montalin, sesuai surat dari BP Pom jamu ini dilarang dan telah dirilis oleh BP Pom karena jamu tersebut mengandung bahan kimia.
Pelanggan kecil lainnya adalah tidak dipasangnya papan nama apoteker dan papan sarana.
"Ini pelanggaran, apotek harus memasang dua papan tersebut sesuai Permenkes No 09 tahun 2017, " kata Agus.
Sudjito menambahkan, dari hasil operasi ini keberadaan apotel, toko obat di Lamongan tergolong baik.
Artinya tidak ditemukan obat - obatan terlarang edar.
"Ada pelanggaran soal belum bisa menunjukkan SIKTTK. Dan itu hanya karena penjaganya yang tidak tahu," kata Sudjito.
Sementara itu dari pengamatan Surya, operasi ini memang sempat membuat para pegawai apotek dan toko obat gusar.
Mereka takut ada sebuah kesalahan atau pelanggaran di tempatnya bekerja.
Begitu operasi berjalan, sejumlah karyawan malah akhirnya komunikatif menjawab dan bertanya. (Surya/Hanif Manshuri)