Nasib Tragis Para Anak Haram TKW, Malu Diolok-olok Warga, Sang Buah Hati Akhirnya 'Dibuang' di sini
Sudah jatuh tertimpa tangga. Inilah nasib para TKW yang pulang dengan membawa anak hasil hubungan di luar nikah saat bekerja di luar negeri.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
ULT PSAI juga melakukan penguatan keluarga dan anak. Jangan sampai terjadi kasus penelantaran anak, karena ibunya malu mempunyai anak tanpa suami.
Jika anak bawaan TKW ini terlantar, maka alternatif terakhir akan dititipkan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).
Koordinator Migrant Centre Tulungagung, Widi Harianto mengungkapkan, selama ini anak bawaan TKW sudah mendapat layanan akta.
Sejauh ini layanan ini sudah berjalan baik dan tidak ada kendala. “Sudah ada Pokja khusus yang menangani. LPA salah satu anggota Pokja,” ujar Hari, panggilan akrabnya.
(Ketemu Presiden Jokowi, Arsy Putri Ashanty Minta Sepeda, Reaksinya Bikin Gemes Saat Dilarang Anang)
Namun yang menjadi kendala, anak bawaan TKW ini kerap menjadi masalah sosial.
Anak bawaan ini menjadi bahan olok-olok warga sekitar. Karena itu banyak TKW yang menitipkan anak bawaan di Surabaya atau di Jakarta.
Jika mental mereka sudah siap, anak bawaan ini akan diadopsi dan dibawa pulang. Namun bagi TKW yang siap mental, mereka tidak mempedulikan omongan lingkungan.
“Ada pula yang langsung membawa pulang anaknya, mereka sudah tidak peduli dengan segala resiko,” pungkasnya. (Surya/David Yohanes)