Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Wanita Penjaja Cinta di Kawasan Wisata Tretes Diciduk, Sempat Ajak Kucing-kucingan Petugas

Para wanita penjaja cinta di lokasi wisata ternama ini tak menyangka, orang yang diajak kucing-kucingan adalah petugas yang akhirnya menangkapnya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Suasana razia di kawasan wisata Tretes. 26 perempuan yang diduga PSK diamankan petugas razia gabungan ke Mako Satpol PP di Komplek Perkantoran Raci, Pasuruan, Kamis (28/9/2017) dini hari. 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Penertiban lokalisasi atau prostitusi yang dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP Kabupaten Pasuruan dan anggota TNI di Kecamatan Prigen, Kamis (28/9/2017) dinihari terasa sangat berat.

Maklum saja, petugas gabungan harus rela bertahan di bawah guyuran hujan. Razia kali ini memang banyak hambatan dan kesulitan yang harus dilalui petugas.

Selain karena faktor alam yakni hujan, petugas juga harus kucing-kucingan dengan para perempuan yang diduga menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

Kenapa? karena ada indikasi kuat, rencana razia petugas ini sudah lebih dulu bocor di kalangan wisma di Tretes ini.

(Pembunuhan di Purwodadi, Polisi Tangkap Pelaku, Motifnya Ternyata Sepele Banget)

Parahnya lagi, ketika petugas harus merazia dan memeriksa satu per satu wisma yang lampunya sengaja dimatikan. Dan itu tidak terjadi di satu wisma, tapi beberapa wisma yang lokasinya pun tak berdekatan.

"Ada lampu wisma yang sengaja dimatikan saat tahu kami datang ke sini," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidiya Sasongko, Kamis (28/9/2017) dinihari kepada Surya.

Menurut Yudha, sapaan akrab Kasatpol PP, indikasi lampu wisma sengaja dimatikan memang sangat kuat. Sebab, lampu wisma A ini mati.

(Wanita ini Kelojotan Wajahnya Disiram Cabe, Lalu Kalung dan Anting Terlepas dari Tubuhnya, Hingga)

Sedangkan wisma B sampai G tidak mati. Selanjutnya, wisma M lampunya mati, sedangkan wisma dari N sampai Z tidak mati.

"Artinya api, wisma yang lampunya mati atau padam itu tidak rata. Jelas ada kesengajaan dalam hal ini. Kemungkinan besar, lampu dimatikan itu merupakan cara mereka untuk mengelabuhi petugas," imbuh dia.

Dijelaskan, kondisi itu diakui membuat proses pemeriksaan sulit. Sebab,petugas harus menyalakan lampu senter.

Itupun tidak semua, sebab tidak semua petugas yang membawa senter. Bagi yang tidak membawa, terpaksa menggunakan senter yang ada di aplikasi ponselnya masing-masing.

(Tenteng 15 Handphone, Spesialis Pembobol Counter Ponsel Lintas Wilayah ini di Tembak Polisi)

"Kami tidak patah semangat. Kami bersama TNI komitmen untuk menertibkan prostitusi. Kami harus bertahan meski memeriksa wisma dengan minim penerangan seperti itu," ungkapnya.

Alhasil, dalam razia gabungan ini, ia menyebut pihaknya berhasil mengamankan 26 perempuan yang diduga kuat menjajakan dirinya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) atau pemuas nafsu para hidung belang di kawasan ini.

"26 PSK itu kami bawa ke Mako Satpol PP.  Di sana, mereka kami data dan kami bina," jelas Yudha.

Dalam pendataan itu, kata dia, para PSK ini mayoritas berasal dari luar Pasuruan. Artinya apa, banyak perempuan yang merantau ke Pasuruan dan menjadi PSK.

(Berbekal Jubah Wanita, Pria Pecatan Bank ini Leluasa Bobol ATM dan Gondol uang Ratusan Juta)

"Ada yang dari Solo, Bandung, Jogja, Malang, dan sebagainya," imbuhnya.

Ia menyampaikan, rencananya pagi ini, ke-26 PSK itu akan dites kesehatannya. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi kesehatan para PSK.

"Dikhawatirkan dari 26 itu ada yang positif HIV Aids. Nah, kalau ada yang seperti itu kan bisa cepat langsung diatasi biar tidak menyebarkan ke orang lain," pungkas dia.

(Ditangkap Hina Polisi Lewat Ujaran Kebencian di Facebook, Pemuda di Lamongan ini Malah Tersenyum)

(Surya/Galih Lintartika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved